Chapter 2

105 20 11
                                    

Sang Maha Raja Neptunus
___________

ANEH adalah empat huruf yang mewakilkan beberapa takdir dari semesta yang menakjubkan. Aku bukan terlahir dari keluarga yang lucu, tapi bisa disebut dengan keluarga yang mempunyai nama-nama yang lucu. Dari aku, Dinatul Aslamiyah dengan dua saudara perempuan yang juga berimbuhkan tul pada setiap namanya. Risala tul Maghfirah dan Richa Rahma tul Azizah. Kuucapkan hamdalah berkali kali kala aku tahu bapak tidak menambahkan kata tul pada kedua kakak laki-lakiku. Bisa kebayang nggak tuh kalo beneran, jadinya Muhammad Rois tul dan Abdul Khamid tul. Untung masih sekedar halusinasi. Tidak berhenti sampai disitu, nama saudara-saudara bapak juga terkesan unik sih. Apalagi bapakku, bapak Subakir. Yaps orang-orang biasa memanggilnya.

Konon katanya, nama ini terinspirasi dari salah satu tokoh islam. Syekh Muhammad Al-baqir atau syekh Subakir. "Kalau syekh Subakir mempunyai kemampuan menaklukkan tanah jawa, bapak mah beda,  kemampuan bapak ya menaklukkan hati ibumu tercinta" katanya sepontan. Ibu yang tengah berada disitu senyum-senyum sambil sok-sok an ngeplak lengan bapak, kayak ABG yang baru kasmaran gitu. Buset, gue jadi obat nyamuk ini bambang?

Ngomong ngomong nih sebenarnya aku adalah orang Turki loh, Turunan Kediri maksudnya. Iya, karena bapak orang kediri maka aku memanggil orang tua bapak dengan sebutan mbah Kakung (Catet : bukan Kangkung) dan mbah uti atau mbah Putri. Nah, balik lagi ke persoalan tentang sebuah nama. Seperti yang aku bilang, nama nama saudara bapak memang sedikit unik. Mulai dari Suparlan, Suraji, Supomo, Suwandi, Supiyah, bapakku yang paling ganteng Subakir dan ini yang paling bontot bulikku Sumiatin. Seperti yang kalian baca, semuanya berawal dari huruf "S". Bahkan nama Mbah Kakung dan mbah Uti pun sama, Suromerakih dan Sumini. Gimana? couple SU banget kan? Beneran nggak habis pikir sih, selucu ini nama keluargaku.

Jadi pengen minta sumbangan malaikat Rakib buat tertawa. Hahaha

Kalau ditanya bagaimana posisiku sekarang, sudah pasti rebahan di kamar jadi number one sebagai posisi terwenak setelah tidur. Apalagi sambil ngehalu ngarep jadi istrinya jamaah¹. Kebayang ga tuh nanti bisa punya anak sayyid atau syarifah. Duh surga beneran ini mah.

Pas lagi mau ngotak ngatik aplikasi bernama instagram, tanpa sadar salah satu aplikasi berwarna hijau itu ternyata sudah penuh dengan pesan pesan yang unfaedah. WhatsApp. Kusempatkan mampir dan membaca beberapa secara perlahan.

WhatsApp

PANTI JOMBLO

Alda: Naik kereta api Kim kim kim, namanya Abdul Hakim (bacanya kudu sambil nyanyi)

Risma: KeBandung Surabaya, Pak Hakim naiknya sama Risma

TARIFfa: Gue zodohnya yhank bUdhimand gaks halU-halUan macam kleand

Alda: Jijik sama tiping lu

Bidya: Udahlah, sebelum janur kuning melengkung mah, gue masih sah sah aja nikung disepertiga malam yekan

Risma: Omonganmu sepertinya mengundang pukulan

Bidya: Gue ngetik babi

Dina Hally: Brisik klean semua, mau stalker akun jamaah-jamaah ganteng aja ga bisa tenang, tentram, aman, dan bahaiga

Bidya: Gausah ngarep, masalahnya itu jamaah mau nggak sama elu?

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang