5. That Annoying Girl

292 65 8
                                    

"Yeobeoseyo?"

"..."

"Eo. Aku tidak masuk hari ini."

"..."

"Aku harus mengurus sesuatu dirumah. Tolong gantikan aku di butik."

"..."

"Terima kasih, Eonni."

Tuut.

Jennie memasukkan ponselnya kedalam kantong celananya. Ia beranjak keluar kamar dan beralih masuk ke dalam kamar milik Dowoon. Lelaki itu yang tadinya sedang rebahan sembari memainkan ponselnya, langsung menatap Jennie tak suka. 

"Untuk apa kesini?" tanyanya dingin.

Untung saja sebelumnya gadis itu telah menyiapkan mental untuk berhadapan dengan Dowoon. 

"Untuk apa lagi kalau bukan untuk membantumu." ia berjalan mendekat.

Lelaki itu membalikkan badannya dan menelungkupkan badannya di bawah selimutnya. "Tidak usah." ucapnya yang membuat Jennie berkacak pinggang. Ia menyibakkan selimut itu yang membuat Dowoon berbalik dan menatapnya kesal. 

"Apa sih maumu?" tanyanya tak suka.

Jennie memutarkan bola matanya. 

"Bukankah aku sudah bilang sebelumnya. Aku ingin membantumu, Yoon Dowoon-ssi." ia menekankan kalimatnya. 

"Memangnya kamu bisa mengganti perbanmu tanpa bantuan? Jangan berlagak. Cepat bangun!"

Dowoon menyingkirkan selimutnya kasar dan bangun dari tidurnya. Ia duduk di samping kasurnya. Ia berulang kali mengumpati Brian dalam hatinya, yang menyebabkan ia harus berurusan dengan Jennie.

"Buka bajumu." lelaki itu membelalakkan matanya ketika Jennie memintanya untuk membuka pakaiannya. Kenapa Jennie sangat agresif?

Ia menatap gadis itu horor.

"U---untuk apa?"

Jennie menghela nafas. "Jangan berpikiran yang aneh-aneh. Aku hanya ingin kamu mandi dan membersihkan badanmu. Baru setelah itu, aku akan mengganti perbanmu."

Dowoon bernafas lega. Ia kira gadis itu hendak macam-macam dengan dirinya. 

Dengan malas ia membuka bajunya tepat di hadapan gadis itu yang seketika membuat giliran Jennie membelalakkan matanya. Ia mematung. Ia tidak mengetahui kalau Dowoon memiliki badan yang sangat bagus, walaupun lelaki itu termasuk sedikit kurus. Dada bidang, urat-urat dan otot yang menonjol di lengannya, serta beberapa kotak kecil di perutnya. Gadis itu meneguk ludahnya kasar. 

Harusnya ia meminta Dowoon untuk membukanya di kamar mandi saja. Akibatnya ia harus melihat pemandangan ini. 

Jennie memalingkan wajahnya. Tunggu. Ia sudah diberi kesempatan gratis untuk melihat, kenapa ia sia-siakan?

Aish! Berhenti berpikiran yang tidak-tidak. Sadar, Kim Jennie.

"Memikirkan apa?" tanya Dowoon saat melihat Jennie secara tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepalanya. 

"A--ah, tidak. Cepatlah!" gadis itu seketika menjadi gugup.

Dowoon menatapnya aneh, lalu beranjak menuju kamar mandi. Barulah Jennie bisa bernafas lega. Ia memegang dadanya. Jantungnya berdegup sangat kencang. 

"Gila! Pemandangan apa tadi?" gumamnya tak percaya. 

Setelah beberapa menit kemudian, lelaki itu keluar dengan rambutnya yang basah. Ia duduk di kasur dan menatap Jennie malas.

Supernumerary | YDW • KJN [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang