Halo! Setelah ngilang selama sebulan, masih ada penunggunya gak ya? ㅠㅠㅠ
Pagi-pagi buta, Jennie sudah terbangun dalam keadaan yang sangat kusut. Jika orang lain terbangun dari tidur dalam keadaan segar, tidak dengan gadis itu. Wajah yang bersengut, lingkaran bawah mata yang semakin menonjol, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.
Bagaimana tidak? Dirinya terjaga semalaman hingga sekarang. Ini sudah kedua kalinya ia tidur berdua dengan Dowoon. Lelaki itu berkeras menyuruh Jennie untuk tidur di kamarnya. Bahkan, kunci kamarnya, lelaki itu pegang. Alhasil, sepanjang malam detak jantungnya terus berdetak kencang dan berhasil membuatnya begadang.
Dowoon menutup pintu kamarnya kasar. "Tidurlah disini!"
Ia menatap Dowoon kecewa.
"Berhenti bersikap egois. Hidup ini tidak tentang dirimu saja!"
Jennie berbalik badan dan meninggalkan lelaki itu yang menunduk.
Baru saja hendak memegang kenop pintu, Dowoon kembali memegang pergelangan tangannya dan dengan gesit, ia kembali merebut kunci kamar Jennie. Ini kenapa menjadi acara rebut-rebutan kunci sih?
"Kuncimu, aku yang pegang." ucap lelaki itu tidak dapat di ganggu gugat. Ia juga memasukkan kunci Jennie ke dalam saku celananya.
Jennie semakin melongo dibuatnya.
"Ya! Aku sungguh tidak paham dengan jalan pikiranmu. Kenapa sangat plin-plan sih? Kemarin-kemarin, kamu memintaku untuk menjauh. Kini kamu menyuruhku untuk tidur bersama. Apa maumu, Yoon Dowoon?!" tanyanya geram.
Dowoon sempat terdiam. Namun tak lama kemudian ia melanjutkan jalannnya menuju kamar mandi.
"Baiklah. Aku bisa keluar dari kamar ini." ancamnya.
Lelaki itu kembali melangkah keluar dan menyeringai. "Silahkan, kalau kamu tidak ingin di cap gelandangan oleh orang sekitar."
Brak. Pintu kamar mandi tertutup.
Dengan rambut bak singa dan baju milik Dowoon yang terlihat sangat oversized di tubuhnya, ia mengendap-endap berjalan menuju meja nakas samping lelaki itu. Tanpa sepengetahuan Dowoon, ia berhasil mengambil kembali kunci kamarnya.
"Huft. Akhirnya aku dapat bernafas lega." gumam Jennie sesaat ia sudah kembali ke kamarnya.
Sekelibat kejadian tadi malam melayang di pikirannya. Tak dipungkiri juga, sebenarnya dirinya juga senang bisa menghabiskan semalam dengan Dowoon.
"Aigoo, Jennie-ya! Hentikan pikiranmu ini!"
Ia berjalan menatap cermin dan alangkah terkejutnya ia melihat kondisi wajahnya saat ini. Ia buru-buru mengambil pakaiannya dan bergegas mandi.
🥀🥀🥀
"Jennie-ya!"
Jennie celingukan mencari suara yang memanggilnya. Ia menemukan Nayeon beserta yang lain sedang menunggunya.
"Sajang-nim kemarin kemana? Kenapa tidak gabung kita? Kita sudah menunggu lama." ucap Miyeon sembari mengerucutkan bibirnya.
Perempuan bermata kucing itu hanya tersenyum tidak enak dan menggaruk tengkuknya. Ia lupa mengabari karyawannya kalau ia tidak bisa gabung mereka.
"Um, maafkan aku."
Ia menaruh tasnya dan mulai mengeluarkan buku sketsa. Ingat kan, kalau tujuan mereka kesini tidak full untuk liburan. Pekerjaan tetap harus berjalan dikarenakan deadline untuk launcing koleksi baru semakin mepet. Dan disinilah mereka sekarang. Berada di sebuah cafe yang menghadap langsung ke arah laut.
![](https://img.wattpad.com/cover/152324443-288-k743626.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernumerary | YDW • KJN [ON HOLD]
Fanfiction[Trailer Available] Status : On Hold 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫𝐧𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐫𝐲; 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐢 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧; 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚, 𝐭...