Selamat membaca~
☆☆☆
Soonyoung menunduk, mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Nara. Hanya berjarak beberapa senti hingga Nara bisa merasakan hembusan napas Soonyoung.
"Kalau gue bilang mau, gimana?"
Nara membelalakkan mata tak percaya atas apa yanh baru saja ia dengar. Bagaimana Soonyoung bisa bercanda dalam situasi seperti sekarang. Bukankah seharusnya ia menolongnya.
Oh, sepertinya ia berharap kepada orang yang salah. Dia Soonyoung. Cowok yang selalu mencari ribut dengan dirinya.
"Jangan bercanda disituasi kayak gini monyong," ucap Nara menatap tajam ke arah Soonyoung.
"Lo bilang gue apa? Monyong? What?" pekik Soonyoung sedikit berteriak. Kerumunan tadi semakin lama semakin banyak karena yang menjadi perhatian adalah Nara dan Soonyoung.
"Iya. Makanya sekarang buruan lo tolak gue biar gue bisa pergi dari sini sekarang juga!" Nara semakin kesal.
"Siapa bilang gue mau nolak?" ucap Soonyoung tertahan diiringi senyum penuh artinya. "Iya, gue mau jadi pacar lo," lanjut Soonyoung.
Semua orang melotot terkecuali Sowon dan Yerin yang sudah tertawa di dalam hati mereka.
"Nyoung, ini gue lagi gak mau ribut sama lo ya jangan bikin gue emosi," seru Nara dengan sedikit berbisik namun masih bisa terdengar jelas.
"Gue gak lagi nyari ribut Nara." Soonyoung tersenyum dengan tulus. Senyum yang belum pernah ia tunjukkan ke siapapun sebelumnya.
Nara memiringkan kepalanya menatap Soonyoung dengan intens dan mulai mendekatinya. "Nyoung, lo nunduk deh," suruh Nara.
Soonyoung menunduk mengikuti saja perintah dari Nara. Menunduk sedikit mendekati wajah Nara. Nara menatap manik mata Soonyoung yang sedikit kecokelatan. Mengangkat tangan dan menaruhnya di dahi Soonyoung lantas ia berkata, "Lo demam?"
Soonyoung menepis kasar tangan Nara dengan raut wajah kesal. Soonyoung menarik Nara mendekatinya dan merangkul erat bahu gadis itu.
"Biar gue umumin. Mulai hari ini, tanggal ini, jam ini dan detik ini gue dan Nara resmi jadian," seru Soonyounh dengan lantang.
Nara menyikut perut Soonyoung dengan keras membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Eh, eh, ada apa ini hah?" Myungho datang dan langsung bertanya karena penasaran akan apa yang sedang terjadi.
Sowon maju dengan langkah biasa seakan kakinya yang tadi sakit kini sudah sembuh dengan kejadian yang baru saja terjadi. "Ini loh, barusan Nara nembak Soonyoung dan diterima," ucap Sowon dengan bangganya.
Nara menunduk dengan perasaan yang bahkan ia sendiri pun tidak tahu.
"Minggir minggir!" Suara lantang Mingyu mengalihkan perhatian semuanya termasuk Nara. "Bubar kalian semua! Tontonannya udah selesai. Bubar!" Mingyu berteriak dan mendekati Nara. "Nar, ayo pergi." Mingyu menarik tangan Nara hendak membawanya pergi. Para gerombolan yang tadi perlahan mulai bubar karena bentakan Mingyu.
"Apa-apaan lo narik tangan cewek gue," Soonyoung menarik tangan Nara yang satunya.
"Nara ngelakuin itu karena terpaksa jadi lo gak usah ngakuin Nara sebagai pacar lo. Ayo Nar," Mingyu kembali menarik tangan Nara.
"Gak bisa gitu dong, dia nembak gue dan gue terima jadi kami pacaran dong." Soonyoung yang tak mau kalah kembali ikut menarik tangan Nara.
"Heh!" Nara menghempaskan tangan keduanya dengan kasar. Ekspresinya terlihat sebal karena tingkah mereka. "Kalian ini kenapa sih? Mau tangan gue putus?" bentak Nara dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy of Love (Slow Update)
Fiksi PenggemarHanya kisah tentang seorang gadis biasa yang hidup sendirian di rumah kecilnya. Namun itu tidak membuatnya merasa kesepian karena para sahabatnya selalu menemani. Tapi secara tiba-tiba kehidupannya yang damai terusik dengan terbongkarnya suatu rahas...