#7

545 67 8
                                    

seorang pria terbangun secara tiba tiba. waktu masih menunjukkan pukul 3 dini hari Mendesah kasar pria itu melirik ranjang sebelahnya. merasa aneh tak menemukan wanita itu ia ingat membaringkan sosok wanita tersebut  setelah kegiatan bercinta mereka. Tidak itu bukan bercinta itu adalah sex yang dipaksakan olehnya oleh pria itu. dia ingat bahwasanya ia sudah melakukan kesalahan . termakan hasutan pria yang tak di kenal saat berada di bar itu dan berakhir membawa kyungsoo ke apartemennya.

Menyetubuhi secara membabi buta tak menghiraukan tangis serta permohonan kyungsoo di bawah kukungannya. Ia memperhatikan sprai putih itu terdapat bekas darah yang mengering.
Bodoh ia merasa bersalah sekarang beranjak kasar ia memakai celananya yang tergelatak di bawah ranjang memakai secepat kilat. Kemudian berlari menyusuri setiap sudut apartemennya mencari sosok kyungsoo tak mungkin bukan jika ia meninggalkan apartemen pada pukul dini hari seperti ini itu sangat beresiko.

Menyambar kunci mobilnya ia menyusuri jalanan secara perlahan takut kyungsoo terlewati tanpa sengaja. Menyusuri jalanan yang tampak senggang karna waktu menunjukkan pukul dini hari. Sampai lah ia di depan rumah tunangannya, melihat dari dalam mobil yang terparkir lumayan jauh dari tunangannya yang baru keluar dari taksi dengan tertatih-tatih. Terkadang berhenti meringis merasakan sakit, jongin tau bahwa itu ulahnya sakit yang kyungsoo rasakan saat ini adalah ulahnya.

Tuli dengan rintihan serta tangisan kyungsoo , yang memohon dengannya agar berhenti.

Dua minggu setelah itu

Tak ada lagi kyungsoo yang datang membawakan makan siang , tak ada lagi suara kemarahan yang terdengar lantang di ruangan kim jongin , dan tak ada lagi makanan yang terbuang di tempat sampah ruangannya. Hampa? Ya dia merasakannya tapi bukan kah lebih baik seperti ini? Ia tak akan naik pitam akibat keras kepala kyungsoo untuk mendapatkan perhatiannya. Tapi terbesit jauh dalam lubuk hati bahwa ia merasa bersalah pada gadis itu , ia sudah memerintah orang kepercayaannya untuk mengawasi mansion keluarga DO. Ia hanya mendapatkan hasil bahwa kyungsoo tak keluar setelah seminggu lebih.

Ia tak tahu apa yang terjadi di dalam mansion itu. Diperburuk dengan sifat pengecut jongin yang tak berani untuk berkata jujur kepada orang tua kyungsoo. Hingga pada suatu hari ketika ia sudah memiliki tekad yang kuat untuk bertemu dengan keluarga kyungsoo membahas masalah yang ia perbuat kepada tunangannya itu. Jongin sudah siap dengan konsekuensinya walaupun itu dengan menikahi kyungsoo akan ia lakukan, bukan karna cinta tapi hanya karna tangung jawabnya saja.

Tapi sebelum sempat masuk ke dalam mobilnya ia lebih dulu mendapatkan telpon dari Tuan DO bahwa beliau meminta maaf karna pertunangannya dengan kyungsoo dibatalkan. Tak ada alasan khusus beliau hanya bicara bahwa kyungsoo hanya ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

" Maaf nak jongin kyungsoo akan melanjutkan pendidikannya jadi ia tak bisa untuk melanjutkan pertunangan ini maka dari itu kami akan mengirimkannya ke luar negeri"

Benarkah seperti itu? Kyungsoo melanjutkan pendidikan? Tapi jongin ingat. Kyungsoo tak akan melanjutkan pendidikan karna ingin fokus mengurusnya dan rumah tangga mereka. Ya ia ingat itu walaupun pada saat itu dia tak menanggapi bualan kyungsoo.

"Mengapa ada wanita yang sudah berkeluarga tetap melanjutkan pendidikannya? Bukan kah itu terdengar aneh jongin? Kalau aku menjadi dia aku tak akan melanjutkan pendidikan ku karna aku hanya ingin fokus dengan mu, dengan anak anak kita serta dengan rumah tangga kita aku tak keberatan jika aku hanya lulusan S2 yang terpenting keluarga ku selalu aku yang mengurusnya" kyungsoo berbicara pada jongin yang sibuk menyetir pada saat itu. Ia mengantarkan kyungsoo pulang dari kantornya karna gadis itu memaksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Comeback To Me-KaisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang