1. Fake

6.5K 697 143
                                    

.
.
.

Minggu pagi yang cerah.

"Sukuna, bangun. Kita udah kesiangan tahu," seorang pemuda bersurai merah muda membangunkan saudara nya yang memiliki surai yang sama dengannya, Sukuna.

"Ga usah berisik, Yuuji, sekarang hari libur."

Setelah menjawab begitu, Sukuna membalikkan badannya membelakangi saudara kembarnya, Yuuji.

"Bukannya kamu sendiri yang bilang harus bangun pagi?" oceh Yuuji, namun Sukuna tidak menyahutnya dan tetap melanjutkan tidur indahnya.

Yuuji cemberut, namun beberapa saat kemudian ia tersenyum jahil.

Ia menaiki ranjang Sukuna, lalu merangkak cepat mendekati kakak kembarnya dan kini posisinya berada di atas Sukuna.

"Kakak jangan marah lho, ya!"

Setelah mengucapkan panggilan menggoda begitu, Yuuji menangkup wajah kakaknya dengan kedua tangannya, lalu menyentuhkan bibirnya ke bibir sang kakak.

Sukuna terbangun, kedua matanya melebar seolah ia tidak mengantuk sama sekali. Yuuji yang menyadari Sukuna telah bangun kemudian melepas ciumannya.

"Yuuji, kau..."

"Maaf, abisan Sukuna susah di bangunin," Yuuji menggumam sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia mengalihkan pandangannya dengan malu ke arah selain sepasang iris crimson sang kakak untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah, walaupun Sukuna tetap bisa melihatnya.

Sukuna mendekati Yuuji, lalu ia menjatuhkan adiknya di bawahnya, seperti posisi nya tadi.

"Kau sudah mulai nakal ya, Yuu-chan," Sukuna menyeringai penuh nafsu. Tanpa menunggu omongan dari Yuuji, ia melanjutkan kembali ciuman tadi yang sempat di hentikan oleh adiknya.

Sukuna memulai french kiss nya, memainkan lidahnya di dalam mulut Yuuji sambil memperdalam ciuman mereka. Sebenarnya Yuuji sudah mulai sesak napas, namun ia tidak bisa mengatakan apapun selain mengeluarkan desahan tertahan di mulut kakaknya.

Sukuna mencengkeram tangan kiri Yuuji, sedang tangan kanan nya menjelajah kulit Yuuji yang masih terbalut piyama nya.

"Hngh, hh.."

Sukuna melepas ciumannya begitu ia menyadari napas Yuuji yang semakin memburu.

"Sukuna.. hhh, ini masih pagi–"

"Kau yang mulai kan?"

Sukuna memotong ucapan Yuuji, dan Yuuji tidak mengatakan apapun, karena memang salah nya sendiri memancing Sukuna bertindak. Rona merah di kedua pipinya terlihat semakin jelas, membuat Sukuna semakin berhasrat untuk membuat Yuuji menangis, mendesah dan berteriak keras menyebut namanya.

Baru saja ia menarik paksa celana piyama Yuuji dan memasukkan 1 jarinya ke lubang Yuuji, seseorang mengetuk pintu kamar mereka.

"Hei, apa yang kalian lakukan di dalam? Jangan bilang kalian lagi nobar bok—"

"Ngga kok, tenang aja," sahut Sukuna sambil memasukkan jari keduanya ke lubang Yuuji, sedang Yuuji menutup mulutnya sendiri dengan tangannya agar desahan nya tidak terdengar sampai keluar.

"Tapi, kenapa pintunya di kunci? Oh iya, mana Yuuji?"

"Biar maling ga masuk, dan Yuuji masih tidur."

Kenapa dia enteng sekali berbohong begitu? Yuuji membatin tidak mengerti.

"Hmm, bangunkan Yuuji juga ya, kalau udah kelar mandi jangan lupa sarapan, aku sudah menyiapkan sarapan untuk kalian."

Returned Soul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang