.
.
.Megumi mencengkeram surai hitam legam nya sambil terus-menerus memantau sekeliling kantin pada jam makan siang seperti saat ini. Sejak kemarin pagi hingga sekarang ia sama sekali tidak bisa menemukan sosok Yuuji juga Sukuna, entah ada dimana mereka saat ini. Saat menghubungi Yuuji pun panggilannya tak di jawab.
Terakhir kali Yuuji masuk ke sekolah itu sekitar 2 hari yang lalu, dan pada hari itu Yuuji sama sekali tidak mengatakan sesuatu yang khusus padanya juga Nobara. Dia tetap ramah dan ceria seperti biasanya, dan tidak ada apapun yang aneh dati sikapnya. Tapi kalau dia menghilang tanpa kabar secara tiba-tiba seperti ini, tentu saja Megumi tak bisa untuk tidak memikirkannya.
Dan masalahnya juga, ia sama sekali tidak tahu alamat rumah Yuuji. Entahlah, Megumi bukan tipe orang yang akan berkunjung ke rumah seseorang kalau bukan karena hal yang benar-benar penting, karena itulah ia tidak pernah menanyakannya pada Yuuji. Lagipula biasanya Yuuji yang selama ini selalu berkunjung ke rumahnya.
Nobara yang sejak tadi hanya fokus dengan makan siangnya pun kini perhatiannya teralihkan pada Megumi yang masih saja fokus dan berharap bahwa Yuuji berada disana.
"Kau tatap tajam sekalipun bangku itu pun bukannya ngebuat Itadori tiba-tiba muncul dan menyapamu, bego," ujar gadis bersurai bob coklat terang tersebut begitu ia menyelesaikan makan siangnya.
"Aku tahu," Megumi menyahut malas, lalu membenamkan wajahnya di atas meja makan itu. Meski ia tahu pun bukan berarti ia bisa mengalihkan pikirannya dari sosok Yuuji yang masih saja ia cintai.
Nobara memandangi pemuda yang menurutnya menyedihkan itu dengan tatapan kesal, lalu gadis itu menghela napas kasar.
"Bukan cuma kau yang mengkhawatirkan soal Itadori, aku juga tentunya. Tapi setidaknya percayalah padanya untuk sekarang bahwa dia akan segera kembali."
Megumi mengangkat wajahnya sedikit, masih sambil memandangi ke arah yang berada jauh di depan matanya.
"Sisa waktunya tinggal 2 hari lagi kan?" tanya Megumi.
"Yah, begitulah," Nobara menjawab sekenanya sambil menyeruput perlahan jus jeruk nya.
"Apa kita benar-benar harus ke sana meski Itadori tidak kunjung masuk sekolah hingga hari itu tiba?"
"Iya anjir."
"Aku malah cemas kalau mereka malah memajukan harinya ke hari ini atau justru sudah sejak kemarin."
Megumi memijit pelipisnya, lalu menoleh ke arah Nobara yang masih fokus pada minumannya. Entah kenapa gadis itu tampak santai saja.
"Tidak mungkin. Kau pun tahu orang itu, kan? Meski tangan kanan penjahat tapi bukan berarti dia bisa seenaknya begitu, apalagi Sukuna yang seharusnya bukan tipe yang akan menuruti omongan orang lain atas dirinya.
Yah, setidaknya sampai detik ini pun Itadori masih aman saja dari orang-orang aneh tersebut."
"Yah, seharusnya memang begitu sih," Megumi merespon dengan nada agak kecewa.
"Coba kau hubungi lagi sekarang, kali aja bakal di angkat."
Megumi berdecak, lalu merogoh ponselnya yang ia letak di saku celana seragamnya dan kemudian menghubungi kontak Yuuji.
×××
"Sukuna?"
Di tempat lain di sebuah kamar, Yuuji memanggil Sukuna yang kini malah menghentikan gerakannya.
"Kenapa? Kau kepikiran sesuatu?" tanya Yuuji.
Alih-alih segera menjawab, Sukuna malah memijit pelipisnya seolah ada sesuatu yang kini terasa amat mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Returned Soul [✔]
Fanfiction[𝐒𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚 𝐱 𝐘𝐮𝐮𝐣𝐢] Anak kembar, jiwa mereka tetap 1 meski raga dan pikiran mereka berpisah. Sukuna yang melindungi Yuuji dengan cara yang salah, dan Yuuji yang tidak tahu apapun segala hal yang Sukuna sembunyikan darinya.