9. Youth

1.9K 321 6
                                    

.
.
.

"Yuuji, selamat pagi."

Perlahan Yuuji memulihkan kesadarannya begitu ia mendengar sapaan lembut dengan suara bariton yang amat ia kenal tersebut. Itu suara Sukuna.

Ia merasa masih berada di alam mimpi karena tidak biasanya Sukuna akan bersikap sehangat dan setenang ini, meski akhirnya Yuuji tetap memaksakan sepasang kelopak matanya untuk benar-benar terbuka dan segera bangun dari alam mimpi.

Dan ia mendapati Sukuna yang baru saja menggeser gorden di jendela kamar mereka.

Sinar lembut mentari pagi menyapa langsung ke arah kulit dan mata Yuuji yang reflek memicing karena sinar itu masih terlalu silau bagi Yuuji yang baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya.

"Sukuna?"

"Langsung mandi sana. Aku sudah mandi."

Lalu Sukuna beralih pada Yuuji yang masih duduk diam di atas ranjangnya. Entah kenapa tatapan Yuuji seperti seseorang yang baru saja melihat penampakan mengerikan setan.

"Kenapa tatapanmu begitu?"

"Ah tidak, hanya saja... kau benar-benar berbeda dari yang biasanya ku lihat, Sukuna."

"Kau tidak suka?"

"B-bukan begitu."

Yuuji menggaruk belakang kepalanya pelan. Entahlah, seketika ia merasa canggung menghadapi Sukuna yang berubah drastis seperti ini, tapi bukan berarti ia tidak menyukainya, justru Yuuji malah lebih menyukai Sukuna yang seperti ini.

"Kalau begitu langsung mandi, gih. Emang kamu mau buru-buru?"

"Ah, i-iya iya!"

Dengan bingung dan setengah gugup, Yuuji segera beranjak dari ranjang nya dan menuju ke kamar mandi yang berada di kamar mereka.

Selang setelah 40 menit-an bersiap-siap, kedua anak kembar itu pamit pada Choso dan kemudian berangkat bersama menuju sekolah.

———

Setibanya di sekolah, Sukuna maupun Yuuji tidak langsung menuju ke kelas mereka, melainkan menuju gudang sekolah yang berada tepat di belakang gedung utama yang paling besar.  Di sana cukup sepi, begitulah pikir Sukuna. Meski mereka berangkat cukup cepat dari biasanya dan juga seluruh tempat yang ada di sekolah juga masih lumayan sepi, entah kenapa Sukuna malah membawa Yuuji ke tempat yang penuh dengan debu dan memiliki hawa mencekam tersebut.
Yuuji yang dari dulu memang penurut hanya terus bergerak mengikuti kemanapun kakaknya akan membawanya pergi.

Yuuji memandangi tempat di sekelilingnya, lalu beralih kembali pada Sukuna yang masih berdiri di hadapannya.

"Kita mau ngapain disini? Masih pagi lho," Yuuji memperingati Sukuna dengan nada malas, lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding gudang tersebut.

Sukuna menatap sosok Yuuji lekat-lekat. Menatap adik kecilnya itu membuatnya seperti tengah bercermin, hanya saja Yuuji memiliki wajah yang lebih polos dan manis, dengan sepasang manik kuning cerah nya yang tampak begitu ceria seolah mencerminkan mentari pagi yang terbit setiap kali ia melihatnya. Tubuhnya yang sedikit lebih pendek dan ramping dari Sukuna membuat si pemilik manik crimson itu kembali teringat akan seks yang biasanya selalu ia lakukan setiap harinya dengan anak manis yang tidak berdosa ini. Antara senang karena hanya ia yang selama ini menyentuh Yuuji dan juga kesal karena ia lah orang yang telah merusak kehidupan Yuuji yang tidak seharusnya berakhir seperti itu.

Yuuji yang bingung dengan tatapan aneh Sukuna pun kembali membuka suara.

"Sukuna? Kenapa?" tanyanya sambil memandangi raut wajah kakaknya dengan ekspresi polos.

Returned Soul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang