.
.
.
.
.
Lutut ku terlalu lemas . Hanya untuk sekedar berpindah ke ranjang yang empuk persis dihadapanku.Perutku berteriak perih meminta diisi . Tapi mulutku pahit sekali untuk mengunnyah makanan.
Netraku menatap keluar jendela . Tampak semburat merah yang mana menunjukan hari hampir malam.Tok tok tok
" Hwenn , are you okay?
"Sepulang dari rumah Rafles kamu belum keluar kamar lho.".Terdengar nada cemas dari asal suara dibalik pintu . Ku tarik nafas , mengumpulkan tenaga untuk menyahut pertanyaan Tante Mamah.
"I'm okay Tante Mamah , Hween mandi dulu ya."
Aku tak yakin dengan suaraku. Terdengar bergetar atau tidak. Atau aku malah lagi-lagi membuat isi rumah ini khawatir.
Entahlah.
Kaki ku melangkah menuju lemari mengambil baju tidur dengan asal tapi tetap sopan. Celana panjang dengan atasan berkancing . Kain bercorak dominan putih senada. Atas & bawah lalu ku lapisi dengan kardigan berwarna baby pink.
"Bagaimana tadi , tidak ada barang yang tertinggal kan dirumah lama?"
"Besok anterin ayam ungkep ke apartement Dhiwang ya. Biar kamu tidak jenuh."
Tante mamah mengambilkan ku sup ayam kuah merah dan menuangkan nya ke dalam mangkuk berukuran kecil.
Beliau begitu telaten mengurusku .
Segala keperluan dan kebutuhanku beliau yang memenuhi.
Menyemangatiku untuk bangkit mendaftarkan aku kursus apapun itu asal aku ceria seperti dulu lagi.
Aku yang terlalu terpukul enggan untuk melakukan aktifitas apapun . Bahkan teman-teman ku sudah masuk universitas yang mereka impikan.
Tapi lihatlah aku disini.
Bernafas tapi tak bernyawa. Hidup tapi tak berkembang.Aku hanya mengangguk tanda menanggapi ucapannya tadi.
Aku menutup tirai jendela tak lupa memeriksa sekali lagi apakah sudah terkunci dengan benar. Kemudian menaiki ranjang di kamar tamu keluarga Adidaya .
Tidak ada yang spesial di kamar ini . Dinding berwarna putih dan cukup luas untuk di isi ranjang , lemari , meja belajar dan satu sofa berwarna maroon di sebelah kanan ranjang ku menghadap daun pintu.
Aku lebih suka kamarku yang dulu.Drrt drrt
1 pangillan tak terjawab
Ting
Pacar♥️
Sudah makan malam?Pacar♥️
Jangan tidur terlalu malam !Pacar♥️
Jangan memikirkan beban yang bukan tanggung jawabmu.Pacar♥️
Aku selalu ada untukmu.Pacar♥️
Sleep tight , anak ayam.Aku tak berniat untuk membalas pesan dari Dhiwang.
Namun jika tak membalasnya ini hanya akan membuatnya semakin khawatir dan berujung marah saat bertemu degannya.
Ku tarik selimut sampai ke leher sesudah membalas pesannya..
.
.
.
Dhiwang povTanganku merabah dinding mencari keberadaan saklar lampu.
Ku langkahkan kaki ke dapur dan mencari sesuatu yang dingin untuk menghilangkan rasa hausku.
Kuliahku berjalan lancar tapi akhir-akhir ini agak sibuk. Dan aku sering melewati jam makan malam ku.Ku rogoh saku celana jins ku dan mengirim pesan pada Hwen.
Tak ada balasan dari nya seperti hari-hari yang lain.
Aku semakin khawatir dan mencoba menelphonenya satu kali lagi.
Sebelum jari ku mendiall nomor nya.
Satu pesan masuk ke handphone ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAPI BUKAN AKU
RomanceMenyukai tunanganku sejak duduk di bangku TK , bukankah Tuhan begitu baik. Namun ketika teman kecilku itu tidak menaruh hati yang sama denganku. Aku seperti tertampar, ada yang menohok hati ku tapi tak terlihat . . . "Kembalilah ,".. ucapnya sendu...