🌼09

4 0 0
                                    

.
.
.
.
    Waktu  menunjukan pukul 19:11.
Kami akan bersiap untuk makan malam di tempat makan keluarga cukup terkenal di semarang.
iya kami, aku tante Rini , om Jay dan Mas Cakra .

Setelah tau kalau diriku sebatang kara , tante Rini terus menghiburku dan membujukku untuk tinggal dirumah bersamanya.

Tapi ada rasa yang mengganjal di hatiku.
aku juga rutin melakukan terapi.
Perlahan aku menerima jika memang aku sebatang kara, sempat terlintas bayangan aku menangis tersedu-sedu kemudian ada seorang perempuan memeluk ku dan satu orang lagi selalu memerhatikan aku  .
ku perkirakan usia nya sama dengan ku.
Tubuhnya tinggi kulitnya bersih memiliki rahang tegas tapi dia menatapku dingin dan  datar .

🌻🌻🌻🌻🌻

Setiap malam aku selalu terbangun karena mimpi sekilas sewaktu aku sekolah dan bahkan waktu mobil melaju teramat cepat yang akhirnya menabrak pembatas.
Aku selalu merasa ada sosok laki-laki itu lagi di setiap mimpi ku.

Tanpa sadar jariku memilin  jari yang lainnya dan aku tersentak.

Hebat sekali setelah pulih dan menjalani beberapa kali terapi aku baru sadar .
selama ini aku memakai cincin .
Berbentuk sederhana tidak terlalu mencolok ada permata yang berukuran kecil berwarna putih.

Sontak aku melepaskan nya dan mengamati cincin tersebut.
Mendadak kepala ku pusing dan aku memutuskan untuk kembali berbaring.

Setelah selesai mandi dan berbenah kamar tidur aku memutuskan untuk turun .
Tapi baru selesai aku membalikan tubuh setelah menutup pintu.

Aku dikejutkan dengan Mas Cakra yang seperti memang menungguku.
Dia sedang bersender di pegangan tangga yang membuatku ngeri jika tubuh jakungnya terjengkang kebelakang dan berakhir jatuh.

sebelum itu terjadi aku menariknya untuk menjauhi tangga.

Seolah kebingungang dia mengankat sebelah alisnya lalu mengerut wajahnya .

" 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝 𝙼𝚊𝚜 𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑, 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚝𝚊𝚛𝚒𝚔 𝙼𝚊𝚜 𝚔𝚎𝚜𝚒𝚗𝚒".

"𝙰𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚜 𝚘𝚖𝚘𝚗𝚐𝚒𝚗"?

" 𝐻𝑒𝑚, 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑗𝑎,"

Aku membuka kembali pintu yang belum lama ku tutup , dan kubiarkan terbuka sedikit.

Kulihat Mas Cakra mengamati kamarku dan bergumam bersih, ku rasa itu yang ku dengar sebelum Mas Cakra mendudukkan dirinya di kasurku sambil bersandar di kepala ranjang.

"𝐼𝑛𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 , "
𝑀𝑎𝑚𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑡 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛.
𝑀𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑢 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑑𝑖 𝑗𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎.

Jariku mengerut perbincangan mengenai kecelakaan dan masalalu ku selalu membuatku tak nyaman .
Entahlah

Aku rasa kecelakaan itu takdir .
Dan aku berusaha melupakannya.
Tapi setelah orang tuaku meninggal aku tinggal dimana dan aku ingin ke pusara orang tuaku.

Aku terdiam cukup lama.
"𝙰𝚔𝚞 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚕𝚒𝚍𝚒𝚔𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚞𝚜 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚔𝚞 𝙼𝚊𝚜, 𝙸𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛."

𝙰𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚝𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚗𝚓𝚞𝚗𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊"

"𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑘𝑖𝑛,.?
" 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑏𝑜𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘𝑛𝑦𝑎.?

Aku semakin gusar tapi buat apa toh jika kecelakaan ku di sabotase , apa untung nya orang itu .
Aku benar-benar tidak memikirkan itu bahkan jika benar pelakunya sekarang sedang bebas berkeliaran pun.
Aku tak perduli.

"𝙰𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚔𝚎𝚊𝚍𝚊 𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙼𝚊𝚜 𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚣𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒."
𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊-𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒.
𝙰𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚙𝚎𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚒𝚌𝚒𝚕 𝚋𝚒𝚊𝚢𝚊 𝚁𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚂𝚊𝚔𝚒𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚢𝚊𝚛 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗.
𝙼𝚊𝚜 𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞-𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚍𝚒 𝚁𝚎𝚜𝚝𝚘𝚞𝚛𝚊𝚗𝚝 𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙼𝚊𝚜 𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚠𝚎𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚔𝚘𝚔.
𝙱𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚝𝚎 𝚁𝚒𝚗𝚒 𝚂𝚎𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚔 𝚁𝚎𝚜𝚝𝚘𝚞𝚛𝚊𝚗𝚝 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑 𝚊𝚜𝚒𝚜𝚝𝚎𝚗 𝚔𝚘𝚔𝚒 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚖𝚊𝚞, 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝙼𝚊𝚜.

Mas Cakra terdiam mendengar permintaanku.

"𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡 , 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎."

𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑑𝑖𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛𝑖 𝑀𝑎𝑚𝑖 𝑠𝑎𝑦𝑎 ,
𝐷𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑝𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑠 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑢𝑎𝑡𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑗𝑎𝑧𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑗𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛.
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎.

Aku tambah menggelengkan kepalaku cepat.
Aku merasa tak tau diri jika terus merepotkan keluarga ini.
" 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞 𝙼𝚊𝚜 , 𝙼𝚊𝚜 𝚌𝚞𝚔𝚞𝚙 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚙𝚎𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊, 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝙼𝚊𝚜 𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 , 𝙷𝚠𝚎𝚗 𝚒𝚗𝚒 𝙵𝚛𝚎𝚜𝚜 𝙶𝚛𝚊𝚍𝚞𝚊𝚝𝚎 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚊𝚐𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚕𝚒𝚑 𝚓𝚞𝚐𝚊."
𝚈𝚊 , ..𝚢𝚊..𝚈𝚊 𝙼𝚊𝚜...

"𝐵𝑎𝑖𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑜𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑘 𝑅𝑒𝑠𝑡𝑜𝑢𝑟𝑎𝑛𝑡."

Aku menarik bibirku tipis membentuk senyum.
Lalu beranjak setelah Mas Cakra melangkah keluar kamar ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAPI BUKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang