Tangan kokoh Kei yang lincah menggambar jendela yang berada disampingnya, Kei masih sibuk menggambar meskipun tangannya dipasang infus. Sebuah tangan kecil menarik ujung baju rumah sakitnya dengan maksud memanggil, pria itu menoleh ke arah seorang gadis kecil yang kira-kira berusia dibawah sepuluh tahun dengan rambut pendek seleher warna pakaian yang dikenakannya sama dengannya. Gadis itu menggunakan bahasa isyarat, entah di sebabkan ia tuli atau bisu, Kei yang menyadarinya langsung mengikuti bahasa isyarat miliknya, gadis itu senang karena Kei bisa memahami bahasa isyaratnya.
Rupanya gadis ini bercerita bahwa sedari tadi ia melihat Kei menggambar sesuatu di buku sketsanya, ia lantas bertanya meminta dirinya untuk digambar oleh Kei. Pria itu tersenyum kecil akan tingkah gadis itu, ia mengangguk menyuruh gadis itu duduk diatas ranjangnya yang kebetulan sehadapan dengannya. Gadis itu mengikuti instruksinya, dengan cara duduk diatas ranjang dan berpose yang menurutnya paling lucu. Kei membuka lembaran yang baru lalu mulai menggambarnya. Dalam waktu setengah jam, ia merobek kertas, dan menyerahkan hasil gambarannya ke gadis itu.
Reaksinya tampak terkejut dan kagum akan gambaran pria itu kemudian mengucapkan terimakasih dalam bahasa isyarat, dibalas Kei dengan senyuman. Tak lama setelah itu, ponselnya berdering, Kei melihat dari layar ponselnya tertulis nama Wendy tengah menelponnya. Begitu ia mengangkatnya, Wendy berseru "Kei, kata lo bener, Lisa udah gak papa sekarang!" dengan girang dan senang bahwa Kal benar-benar baik-baik saja.
Bohong
Dari seberang telpon, tampaknya Wendy sedang terburu-buru karena suara langkahan wanita itu terdengar jelas "Lo mau kemana?" setelah Kei bertanya langkah wanita itu terhenti, "Eung..., gue ketahuan ya," suaranya berubah menjadi sedikit ceria tapi juga menandakan bahwa ia sedang sedih. Wendy menghela napas, lalu mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.
"Gue rasa ada sesuatu yang dia sembunyikan dari gue,"
"Dia kenapa?"
"Tadi... Lisa nelpon gue, minta dibawakan baju ganti."
-KK-
Pemandian air panas, tempat dimana Kal saat ini berada, wanita itu mengenakan kimono setelah membersihkan tubuhnya dari darah amis. Tak lupa menaruh dress hitamnya tadi ke laundry. Karena tak bawa baju ganti, akhirnya Kal meminta Wendy untuk membawakannya. Baru mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Rumi, alias pemilik pemandian air panas tersebut memanggilnya, memberitahukan bahwa ada seseorang yang mencarinya.
Wendy udah datang
Kal mengucapkan terimakasih pada Rumi lalu pergi keluar, masih dengan mengenakan kimononya, ia tahu hal ini memalukan, tapi saat ini pakaiannya sedang dicuci.
Wendy disana dengan membawa plastik putih berisi pakaiannya, pakaian sahabatnya yang dikenakannya masih sama dari kantor mungkin saja wanita ini sehabis dari kantor, begitu Kal memanggilnya, wanita berambut dark red itu yang sebelumnya duduk langsung bangkit, menghampiri sahabatnya. Diserahkannya plastik berisi pakaiannya, kemudian Kal menerimanya dengan senyuman.
"Maaf ya Wen, gue jadi ngerepotin lo," ucap Kal dengan rasa bersalah
"Gapapa Lis, lo belum makankan? biar gue yang-"
"Wen, gue saranin mending lo pulang aja, lo juga baru habis dari kantor langsung ke apartemen gue kan?" potong Kal sembari menepuk pundaknya, senyumannya belum memudar. Wendy menggeleng tidak mau, tapi Kal tetap memaksakannya "Besok kerja lagi loh, cepat istirahat sana, gue gapapa kok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Life
Romance[PART AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT] Dua manusia yang saling melindungi kelemahan masing-masing dengan kehidupan mereka yang berbeda. Kalisha, wanita ceroboh berlagak kuat disisi luarnya namun rapuh dan gelap disisi dalamnya sedangkan Kei, pria jenius...