[PART AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT]
Dua manusia yang saling melindungi kelemahan masing-masing dengan kehidupan mereka yang berbeda.
Kalisha, wanita ceroboh berlagak kuat disisi luarnya namun rapuh dan gelap disisi dalamnya sedangkan Kei, pria jenius...
"Layar hapemu retak?" tanya Alan seraya menaikkan alis, dibalas dengan cengiran oleh Kal, lalu karena takut akan tatapan tajam dari Alan, wanita itu menundukkan kepalanya sembari memainkan kakinya, Kal datang satu jam kemudian setelah janji temunya dengan Alan, membuat pria itu terpaksa merendam emosinya karena harus menunggu satu jam akan wanita itu. Kal mengerucutkan bibirnya, seolah ingin Alan memaafkannya atas keterlambatannya, pria itu tak merespon, hanya helaan napas yang membuat bulu kuduk Kal berdiri.
"Aku ga akan mengulanginya lagi lan." ucapnya dengan rasa bersalah, masih dengan posisinya kepalanya ditundukkan, tatapannya lurus tertuju pada sepatu Alan.
Ukuran 41? kakinya lumayan panjang juga.
"Coba lihat hapemu,"
"Buat?"
"Aku mau lihat kerusakannya bagian mana."
Kal menuruti apa yang diperintahkan Alan, lantas ia mengeluarkan barang itu dari tasnya, dan menyerahkannya ke pria itu, begitu Alan melihatnya, terlihat dari ekspresinya menunjukkan bahwa ia sedang meneliti kerusakan bagian ponselnya.
Sebenarnya saat pria itu mengiriminya pesan setelah ponselnya dibanting, Kal kesulitan membaca pesan darinya karena setengah layar berwarna hitam, meski pun layar itu samar-samar tapi Kal tahu Alan akan ke sini lima belas menit lagi. Cukup membalas 'Iyaa lan,' pasti pria ini akan mengerti bukan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ganti hape baru sana." ucapnya seraya melempar ponsel Kal asal, membuat wanita itu harus bersusah payah menangkapnya. Ia meniup poninya kesal, merasa ucapan pria ini minggu lalu hanya omong kosong belaka, lantas ia menghembuskan napas berat. Percuma ia berdandan satu jam untuk ini, karena begitu datang telat, Kal justru mendapatkan responan dingin hanya disebabkan alasan ponsel retak saja. You know, ekspetasi tidak sesuai realita.
Dari awal ia pikir Alan mirip dengan Kei, langsung diurungkan begitu saja karena pria ini lebih dari kutub es Kei. Kei, walau pria itu juga dingin, tapi ia memiliki standar lembutnya pada Kal. But for this guy? Of course not!
Astaga, ngapain gue mikirin Kei sekarang?
Saat Kal masih dalam lamunannya, Alan sudah berjalan jauh darinya, pria itu menoleh ke belakang melihat Kal masih dalam posisinya. Alan menghela napas, kembali melangkah ke wanita itu, dan membenturkan kepalanya dengan kepala Kal sedikit keras dengan tujuan agar wanita ini tersadar dari lamunannya. Kal terkejut dan meringis.
"Sakit bego," ringisnya sambil mengelus kepalanya yang berdenyut.
"Kamu melamun tadi," ujarnya "Udah ayok jalan, kamu kebanyakan habisin waktu dua puluh menit." sambungnya lalu menggenggam tangan Kal, wanita itu menggeleng, pasrah menuruti kemauan pria ini.
Kal dan Alan mendatangi mall, yang hanya memakan waktu sekitar lima belas menit dari apartemen Kal, tempat pertama yang mereka datangi adalah Gramedia, alasan wanita itu ke sana hanya untuk memastikan bahwa apakah buku hasil cetakan dari tempatnya bekerja sudah sesuai dengan laporan. Begitulah Kal, sehari tanpa adanya kertas naskah dan laporan meski ia sedang bersantai dengan Alan sekarang, namun pria itu tak mempermasalahkannya. Usai ia selesai dengan kegiatannya, Kal melirik ke sekitar Gramedia mencari keberadaan Alan, salah satu pegawai menghampirinya.