Bab 5

40 6 0
                                    



Suasana dapur terlihat sangat sibuk. Bagaimana tidak, restoran hari ini lebih ramai dari biasanya. Dua chef yang bertugas tak henti-hentinya memotong bahan makanan, menata piring, menggoreng, menumis. Semuanya. Lion Wang, chef muda andalan di restoran itu baru saja meletakkan sepiring steak medium dan segera diambil oleh pelayan. Lion hampir berbalik ketika ia mendapati seorang perempuan yang tersenyum manis masuk ke dapur. Di tangannya terdapat dua bungkusan berisi bahan-bahan baru yang akan diletakkan di kulkas.

"Hello, Good Morning, Miss Yerim!" Lion menyeru senang sambil menangkupkan tangan. Meskipun usia mereka hampir sama, Lion tetap menghormati Yerim sebagai salah satu pemilik restoran ini.

"Lion, bisa kaubantu aku membawa ini?" Yerim mengangkat bungkusan yang cukup berat itu. Ia hanya tertawa mendapati Lion yang merasa bersalah dan langsung mengambil alih bungkusan itu dan membawanya ke dalam kulkas.

"Guten Morgen, Mr. Bernard!" Yerim menyapa chef lain yang sedang menata piring di sudut dapur. Pria berumur sekitar tiga puluh tahunan itu tersenyum sambil mengangkat tangan.

"Ada yang bisa kulakukan untukmu, Yerim?" tanya Lion setelah kembali dari ruang penyimpanan.

"Nein, tidak ada. Aku hanya ingin memastikan pekerjaan hari ini baik-baik saja. Kurasa, hari ini akan banyak pelanggan yang datang."

Lion tersenyum. Ia dan Yerim sama-sama bukan orang Austria. Lion adalah orang China yang datang ke sini setelah mendapat tawaran dari ayah Wendy untuk menjadi juru masak di restoran baru putrinya. Baru satu tahun Lion berada di Wina untuk membantu Wendy dan Yerim mengurus bisnisnya.

"Lagipula, aku harus segera mengantarkan Adele kembali ke rumah."

"Adele?" tanya Lion. Adelaine, adik Wendy yang baru berumur enam tahun. Bocah kecil yang mirip sekali dengan kakaknya.

Yerim mengangguk. "Adele menginap di rumahku beberapa hari ini. Wendy sedang tidak enak badan sehingga aku harus mengantarnya pulang."

"Oh, semoga Wendy lekas sembuh."

Yerim hanya mengangguk kemudian menepuk pundak Lion, mengisyaratkan agar Lion segera kembali bekerja. Yerim keluar dari ruang dapur. Ia sudah cukup lama meninggalkan Adele sendirian di luar. Setelah mengajak serta Adele berbelanja keperluan restoran, Yerim menyuruh Adele untuk duduk di salah satu bangku selagi ia menaruh bahan-bahan makanan.

Namun Yerim tidak mendapati Adele di tempat yang seharusnya gadis kecil itu menunggu. Suasana restoran yang cukup ramai membuatnya sedikit kesulitan mencari sosok Adele. Yerim yang mulai panik menghampiri penjaga kasir yang tidak jauh darinya.

"Kau melihat Adelaine?"

Penjaga kasir itu cukup terkejut dan terlihat mengerutkan kening. Belum sempat penjaga kasir itu menjawab, konsentrasi mereka segera tertuju pada suara teriakan seorang wanita yang terdengar di luar restoran. Yerim segera berlari keluar restoran dan mendapati Adelaine di sana. Dipeluk seorang laki-laki di pinggir jalan.


***


Lagu Starlight milik Muse mengalun dari earphone yang terpasang di telinga Jungkook. Laki-laki itu tampak sangat rapi, menuju kampusnya dengan berjalan kaki. Jungkook memang jarang naik angkutan umum, memilih untuk berjalan kaki selama jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh.

Jungkook bermaksud mengambil ponsel untuk mengganti lagu ketika ia tidak sengaja menangkap sosok gadis kecil keluar dari salah satu restoran di seberang jalan. Jungkook melihat sebuah boneka kecil tergeletak di pinggir jalan, mungkin itu yang membuat gadis kecil itu tertarik sehingga Jungkook mulai tak peduli. Namun, Jungkook segera menghentikan langkah ketika menyadari sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winter Wish in ViennaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang