BAB 7.4 : You and I

83 21 34
                                    

Kota : Hamal

Negara : Trias

Benua : Eurasia

Tanggal : 25 April 2140

Bagian yang sengaja dipotong dari YAML FFN. (Boleh diskip, boleh dibaca. Kalau gak kuat, skip aja).

Bagian ini kembali di'ada'kan karena MJH udah sampe To Eighteenth.

.

.

.

.

.


Pagi hari ini terasa baru bagi Oh Sehun ketika lima tahun lamanya ia lupa merasakan sensasi ini.

Oh Sehun bangun dengan Luhan duduk di atas perut kotak-kotaknya. Tubuh polos istrinya dibalut kemeja hitamnya. Hanya kemeja hitam. Jika Sehun bangun belasan menit lebih awal, Sehun akan tahu bahwa Luhan menunggunya bangun sambil tersenyum-senyum sendiri dan telunjuk menusuk-nusuk pipinya.

Menggemaskan, bukan?

Inikah tabiat Ketua Pemberontak Pemerintahan?

"Suamiku sudah terjaga sepenuhnya, ya?"

Kelembutan suara istrinya sungguh menyenangkan. Sehun tersenyum pucat. Matanya membentuk sabit, kepalanya mengangguk dengan rambut sedikit berantakan. Wajah tidurnya terasa lebih damai. "Kebiasaanmu tidak pernah berubah, sayangku? Tubuh telanjang penuh bercak cinta yang hanya dibalut kemeja hitam? Seksi sekali..."

Luhan menepuk-nepuk dada bidang Sehun, "masih suka, kan?"

"Bahkan aku terlalu merindukan kebiasaanmu ini. Karena itulah, meski koleksi kemeja hitamku menganggur, pelayan-pelayanku tidak boleh absen membersihkannya."

Luhan meremas kemeja hitam Sehun. Mengendusnya. "Wangi pelembut pakaian yang hanya khusus dibuat untuk pakaian kita. Ya Tuhan, membayangkan kau pernah mengancam akan menghancurkan satu brand pelembut pakaian, membuatku agak ngeri dan gemas."

Sehun terkekeh. Tangan beruratnya mengelus lalu memainkan surai legam Luhan.

"Aku hanya ingin yang terbaik dan terkhusus untukmu seorang, istriku. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadikanmu pria paling spesial baik untukku, atau untuk dunia dan semesta ini."

"Sehun..."

"Kau tahu aku serius. Kalau aku yang mengucapkannya, maka itu bukan lagi ucapan bual pujangga."

Luhan merengkuh tangan besar Sehun, mencium telapak tangannya lamat-lamat. Matanya terpejam, menikmati aroma Citrus suaminya. "Hunhun... Maafkan aku."

Sehun menarik pelan bahu Luhan agar pria cantiknya bisa menindihnya. Dahi mereka bertemu, menempel. Tatapan mereka berjarak sekian mili.

"Apabila kita diharuskan berperang kembali, yakinlah sayang, bahwa pria paling 'terkutuk' ini selalu mencintaimu dengan rasa sakit."

"Sehun---"

"Aku mencintaimu, namun aku lebih membenci benua dan peradabannya."


Buntu.

Tidak ada jalan damai untuk menghentikan semua peperangan ini.

Luhan sadar akan hal itu, maka ia memilih melanjutkan apa yang sudah ia dan Shixun rencanakan jauh-jauh waktu. Luhan membingkai ketampanan suaminya. Ia mengecup berulang kali hidung besar suaminya. Sehun tersenyum, namun Luhan tahu Sehun pasti sakit hati karena istrinya tidak akan pernah bisa searah dengannya.

You Are My Lord (YAOI VERSION) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang