BAB 9.3 [FINAL] : You are My Lord

65 13 10
                                    

Kota : Sejong (Beta/Deerion)

Negara : Korea Selatan (C/Trias)

Benua : Asia

Tanggal : 12 April 2084

.

.

.

.

.

Tidak semua persaudaraan akan selamanya terjalin erat, termasuk bila salah satunya memiliki keluarga lain.

Begitu juga dengan si kembar Oh Winter dan William Anderson.

Diusia mereka yang sudah 46 tahun, memiliki pasangan dan anak masing-masing, keduanya tetap saja bertengkar layaknya masa kanak.

Oh Winter dengan pikiran kolotnya berpendapat, bahwa adik bungsunya sudah melakukan tindakan menjijikkan dan pantas dihukum. Tindakan itu ialah melakukan hubungan terlarang dengan sepupu kandung. Sekarang Xi Ningning---adik bungsunya---hamil tua. Perkiraan lahir bulan depan. Winter berniat membuangnya setelah lahir.

Pendapatnya pun ditentang William Anderson.

Dia berkata bahwa yang salah adalah orang tua si bayi, bukan bayi itu sendiri. Semua bayi terlahir suci, terlepas skenario kelahiran mereka begitu laknat dan keji. Bayi manapun tidak bisa memilih lahir dari orang tua siapa atau cara apa. Tidak adil bila si bayi dihakimi atas kesalahan yang tak dilakukannya.

"Setelah bayi itu lahir, buang saja! Aku tidak bisa menerima darah dari seorang Woo Sehan menjadi keponakanku!"

"Winter-jiejie, tidak bisakah kau menaruh nuranimu sedikit saja untuk bayi itu? Dia keponakan kita, terlahir dari adik bungsu kita yang manis. Jika Jiejie membuangnya, apa Jiejie mau Ningning membenci kita?"

"Mengenai Woo Sehan, aku tidak bisa mentolerirnya!" Oh Winter tenggelam pekatnya dendam terhadap Woo Sehan. Segala hal tentang pria itu serasa bangkai untuknya.

"Baba dan mama akan kecewa padamu, Jiejie."

"JANGAN MEMBAWA-BAWA MEREKA DALAM PERDEBATAN KITA, WILLY!"

Sang Nyonya Besar Oh Winter tidak akan bisa menoleransi ucapan adiknya, khususnya kedua orang tua. Kemurkaan menaunginya.

William menunduk murung. Netra hijaunya tersorot sendu, "jiejie, kau benar-benar berubah..."

"Demi orang tua kita."

"Atau demi obsesimu?"

Perdebatan mereka didengar baik oleh gendang telinga Xi Ningning.

Wanita muda itu tengah hamil besar. Ia berjalan meninggalkan ruang kerja sang kakak sulung. Tanpa sengaja ia bertemu Oh Yunho---keponakannya. Usianya baru menginjak lima tahun. Dia keponakan kandung tertua.

"Halo, bibi!"

"Halo, sayang..."

Ningning tersenyum lirih. Sudah biasa di Korea Selatan, pernikahan menjadi hal yang dikesampingkan sebelum target sukses tercapai. Ditambah kesibukan, kekuasaan, dan pencapaian, membuat kedua kakaknya menikah lebih lambat dari para pendahulu mereka. Maka dari itu keponakan Ningning masih kecil-kecil, padahal usia Ningning sudah mau kepala empat.

You Are My Lord (YAOI VERSION) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang