BAB -2.1 : I am Irrational

139 34 13
                                        

Kota (Metro) : Alpha (sebelum berubah nama menjadi Kota Daqr)

Negara : A (sebelum berubah nama menjadi negara Ekasa)

Benua : Eurasia

Tanggal : 10 Maret 2134

.

.

.

.

.

"Hunhun?"

"Eh? Lulu!"

Remaja manis berusia 16 tahun itu bernama Luhan.

Ia memandangi pria di sampingnya. Pria itu tersenyum lebar ke arahnya sebagai balasan.

Seperti biasa, ia lari pagi setiap empat hari sekali di sebuah taman tengah Metro Alpha. Jadwal itu sudah lebih dari cukup, mengingat Luhan adalah tipe remaja sibuk di sekolahnya. Selain mengikuti ekstrakurikuler sepak bola dan basket, ia juga menjabat sebagai Ketua OSIS. Lagipula, Metro Alpha lebih menyenangkan suasananya untuk lari pagi, dibanding Metro Charlie. Agak memuakkan memang karena di Metro itu, Luhan dilahirkan.

Hahh... Mendadak ia ingin mencongkel otaknya, karena terus mengingat kejadian tidak mengenakkan di Metro bobrok itu.

"Lulu?"

Luhan nyaris melupakan keberadaan seorang pemuda berusia empat tahun di atasnya. Ia sering memanggilnya 'Hunhun'. Baginya, panggilan untuk si anak ayam itu lucu. Luhan memang sering menjuluki pria di sampingnya ini 'anak ayam'. Bandingkan apabila Hunhun mengerucutkan bibirnya, ia persis anak ayam.

Menggemaskan sekali, bukan?

"Ah... Ya, Hun?"

"Kamu kenapa?"

Luhan menanggapinya dengan senyum simpul.

Sehun---nama asli Si Hunhun---menatap Luhan penasaran dan khawatir.

Kini keduanya duduk bersama di sebuah taman, dipertengahan jadwal lari pagi. Tapi jarak sedekat inipun, Luhan merasa sangat jauh dari 'Hunhun'nya. Ia mengingat kalau akhir-akhir ini, ia jarang bertemu dengan pria ini.

Ah ya tunggu dulu...

'Hunhun'nya?

Seketika kedua pipi Luhan bersemu merah.

Luhan menggeleng ribut, "aku baik, kok..."

Sehun mengerjapkan matanya sambil terus menyedot bubble tea coklatnya. Dirasa Lulu-nya murung, ia pandangi sedotan minuman itu, untuk kemudian ia sodorkan beserta gelas dan isinya pada Luhan.

"Mau?"

Luhan terkekeh melihat bagaimana polosnya seorang Oh Sehun.

Padahal usianya sudah 20 tahun.

"Mau!"

Jawab Luhan kemudian.

Sehun tersenyum dihiasi pejaman mata bulan sabit miliknya.

Saat Luhan asyik menyeruput bubble tea coklat milik Sehun, matanya langsung melotot. Sehun yang melihatnya panik, "apa kau tersedak, Lulu?"

'apa ini ciuman tak langsung?'

Dibanding menjawab, Luhan justru malu-malu memerah.

Dengan gugup, Luhan menggigit-gigit sedotan.

You Are My Lord (YAOI VERSION) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang