Bab 11

218 24 8
                                    


Aku berharap aku bisa memutar balik waktu. Aku akan menemukanmu lebih cepat dan mencintaimu lebih lama.
Dan bila mencintaimu adalah ilusi, maka izinkan aku berimajinasi selamanya.
.
.
.
.
.

Tok tok tok

Chanyeol mengarahkan matanya ke arah pintu melihat siapa yang mengetok pintu "masuk!"

Baekhyun masuk keruangan Chanyeol setelah mendapat ijin membungkukkan badannya di depan mejanya Chanyeol "Selamat pagi Park Chanyeol yang terhormat saya mau menyampaikan informasi nanti jam 10 pagi ada pertemuan dengan investor semalam yang kita temui"

"Kau habis jatuh makanya otak mu agak miring sedikit" ucap Chanyeol yang tetap fokus pada dokumen yang ada dihadapannya tanpa menatap Baekhyun.

Baekhyun mencibir atasan dihadapannya ini "Park Chanyeol yang terhormat anda sangat perhatian sekali kepada saya" Baekhyun mengeluarkan senyumannya yang terpaksa.

Chanyeol membidikkan kedua bahunya masih tanpa melihat Baekhyun "aku dari dulu memang perhatian emangnya kau!"

"Ya ya ya kau memang perhatian sekali Park Chanyeol" Baekhyun sedang tidak mau berdebat jadi dia mengalah. "Astaga aku sampai lupa karna kau mengatakan hal yang tidak penting pagi-pagi. Ayah mu ada di kantor beliau ada di ruangannya dia ingin bertemu dengan mu" gara-gara bualan tidak penting Chanyeol ia hampir lupa memberi tahu.

"Suruh ayah ku masuk ke ruangan ku!"

"Baik, sampai jumpa Park Chanyeol yang terhormat saya pamit" saat Baekhyun membuka pintu sepertinya menjahili Chanyeol tidak salah hiburan di pagi hari akan baik untuk kesehatan "Chanyeol-ah!" Lalu Baekhyun nge-wink kearah Chanyeol dan buru-buru keluar dari ruangan chanyeol.

Chanyeol yang melihat pemandangan menjijikkan itu rasanya dia ingin sekali memukul matanya Baekhyun "yakkk!!! BYUN BAEKHYUN KAU SUDAH BOSEN HIDUP HA !!"

Sedangkan pelakunya tertawa terbahak-bahak melihat reaksi chanyeol yang sesuai ekspektasinya, ngerjain chanyeol emang hal yang terbaik.

Chanyeol yang mendengar seseorang membuka pintu langsung melempar buku dihadapannya.

"Park Chanyeol!!!"

Mendengar suara berat Ia refleks melihat siapa yang telah menjadi korban yang ia lempari "AYAH..." Chanyeol kaget melihat yang ada dihadapannya saat ini Ayahnya bukan Baekhyun. Ia asal melempar tanpa melihat siapa yang dilempar ia pikir itu Baekhyun "Ayah... Maaf aku pikir ayah Baekhyun" chanyeol menghampiri Ayahnya dan meminta maaf.

Sedangkan Baekhyun yang ada dibelakang Ayah chanyeol hanya bisa menahan tawanya.

Chanyeol sendiri melihat reaksi Baekhyun hanya bisa memicingkan matanya setajam-tajamnya. Rasanya ingin sekali memukul Baekhyun saat ini yang sedang tertawa di atas penderitaan orang.

"Hemmm... Kalian ini selalu saja ribut-ribut tidak jelas. Udah kaya anak kecil saja" Ayah Chanyeol jengah melihat dua orang ini langsung menjewer telinga Chanyeol dan Baekhyun.

"Om... Ampun om"

"Ayah... Ampun ayah" ucap mereka secara bersamaan.

Ayah Chanyeol melepaskan kedua tangannya mendengar jeritan kesakitan.

"Astaga Ayah telinga ku makin gede ini" Chanyeol mengusap-usap telinganya yang terasa perih.

Baekhyun sendiri dia langsung melarikan diri dari ruangan Chanyeol dia tidak mau telinga jadi korban lagi "saya permisi pamit, om jahat telinga ku jadi sakit."

"Jadi ada apa Ayah datang ke kantor pagi-pagi?" Ayah dan anak kini sudah duduk di sofa yang ada di ruangan Chanyeol.

"Ayah ingin mengundang mu dan Sooyoung untuk makan malam sekalian merayakan datangnya Adikmu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang