"Jatuh cinta hingga akhirnya menyayangimu adalah pilihanku dan keputusanku yang menurutku benar."Chanyeol melihat Baekhyun langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu "Kalau masuk itu diketuk dulu" sindir Chanyeol.
Baekhyun keluar lalu mengulangnya lagi tapi kali ini dengan mengetuk pintu "Pagi Presdir" ucapnya dengan senyum manis yang dibuat-buat.
"Kau terlihat aneh bersikap seperti itu" kata Chanyeol yang melihat Tingkah sahabatnya satu ini.
"Kau itu maunya gimana sih bersikap sopan salah langsung masuk salah" kesel Baekhyun.
"Bahkan kau bernafas saja salah Baek" kekeh Chanyeol.
"Iyah aku yang salah puas" jawab Baekhyun dengan sedikit marah.
"Kau kenapa sih marah-marah gak jelas seperti perempuan saja" Chanyeol bingung melihat mood Baekhyun yang sedang tidak bagus.
"Kenapa sih aku selalu kalah dalam debat" prihatin Baekhyun pada dirinya sendiri mengingat ia selalu kalah debat.
"Kau ada masalah?" Tanya Chanyeol.
"Iyah, aku selalu saja kalah berdebat dengan wanita itu si gadis galak" Baekhyun mengepalkan tangannya mengingat gadis galak itu.
"Jangan terlalu benci nanti kau menyukainya si gadis galak mu itu" Chanyeol menaik turunkan alisnya menggoda Baekhyun.
"Tidak akan!" Tegas Baekhyun mengangkat tangan kanannya sebagai tanda penolakan.
"Jangan berbicara seperti itu nanti kau menelan ludah mu sendiri baru tau rasa" Chanyeol terkekeh melihat Baekhyun sebegitu tidak sukanya pada gadis galaknya.
Chanyeol penasaran gadis galak yang dimaksud sahabatnya seperti apa sampai membuat Baekhyun kesal.
"Kau itu ada di pihak siapa nih sebenarnya" lama-lama Baekhyun kesel mendengar omongan Chanyeol.
"Aku tidak berpihak pada siapapun" bela Chanyeol sambil melihat laporan-laporan yang sedikit terganggu oleh ocehan Baekhyun.
"Tau ah aku menemui mu untuk mengembalikan mood ku tapi malah membuat mood ku makin hancur" omel Baekhyun dan memilih keluar dari ruangan Chanyeol dengan membanting pintu cukup keras.
"Yakk Byun Baekhyun pelan-pelan kau akan merusak pintu itu" teriak Chanyeol yang ntah didengar oleh Baekhyun.
Baekhyun POV
Ah benar-benar hari ini mood ku sangat buruk karena gadis galak itu.
Dan apa-apaan Chanyeol sama sekali tidak membantu malah mengatakan hal-hal yang aneh apa jangan membencinya nanti kau akan menyukainya omong kosong macam apa itu dasar Park Chanyeol sialan.
Saat dia curhat pada ku aku selalu menjawabnya dan memberikan saran-saran dan motivasi yang cukup bagus untuk nya.
Tapi apa saat aku curhat padanya dia malah berbicara omong kosong seperti itu benar-benar tak berguna dasar Park Chanyeol.
Lihat saja kalau Aku bertemu dengan gadis galak itu aku akan mengabaikannya berpura-pura tidak mengenalnya, saran yang sangat bagus Baekhyun. Puji Baekhyun pada dirinya sendiri atas apa yang ia ucapkan barusan.
Ah sudahlah memikirkannya saja sudah membuat ku pusing lebih baik aku membuat kopi untuk memenangkan pikiran ku yang kacau ini.
.
.
.
.Sooyoung bangkit berdiri ia senang eonnie kesayangannya datang ke toko bunyanya "eonnie, aku kira eonnie sudah lupa padaku"
"Tidak mungkin aku lupa padamu kau kan adik kesayangan eonnie" jawab Taeyeon memeluk Sooyoung adik kesayangannya.
"Ada yang bisa eonnie bantu" Taeyeon melihat Sooyoung sedang membuat bunga pesanan pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Regret
FanfictionKatakan padaku bahwa keputusan yang aku ambil ini benar