05

51 19 0
                                    

*Ting

Suara notifikasi dari handphone membangunkan Hana.

Ia mencoba untuk duduk dengan susah payah karena kepalanya masih terasa sakit.

Hana segera mengambil handphonenya untuk melihat pesan yang baru saja masuk.

Jeno
Hei ! Sudah pukul berapa ini, kau akan sangat terlambat, ada apa denganmu, kau tidak pernah selambat ini sebelumnya ?

Me
Aku tidak akan datang ke sekolah. Aku merasa sedikit tidak enak badan

Jeno
Apa kau sakit ?

Me
Tidak, hanya sedikit pusing

Hana menunggu beberapa saat untuk mendapatkan pesan balasan dari Jeno, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda Jeno akan membalas pesannya. Jadi ia ingin kembali melanjutkan tidurnya karena masih mengantuk.

Ia menyimpan handphonenya diatas nakas di samping tempat tidur.

Tapi saat Hana mulai menarik selimut untuk menutupi kepalanya, ia tersadar akan sesuatu.

"Bukan kah semalam aku pingsan ? Kenapa aku bisa bangun di atas tempat tidur ?"

Hana cepat-cepat mengambil handphonenya kembali. Ia tak salah, yang baru saja ia kirimi pesan adalah Jeno. Padahal jelas-jelas semalam roomchat Jeno sudah hilang.

"Apa aku sedang bermimpi ?" Tanya Hana kebingungan.

Gadis itu segera turun dari tempat tidurnya, ia langsung pergi ke dapur untuk memastikan kejadian yang semalam.

Tidak ada sedikitpun bekas darah yang berserakan di lantai dapurnya, benar-benar bersih seperti biasanya.

Hana juga mengambil botol minumannya dari dalam kulkas, ia membuang seluruh air dari dalam botol tersebut ke wastafel.

Tapi anehnya, itu benar-benar hanya air dingin biasa, tanpa ada sedikitpun warna.

"Sepertinya aku hanya bermimpi semalam." Ujar Hana meyakinkan diri sendiri.

Ia mengambil gelas dan mengisi air sampai penuh lalu meneguknya dengan cepat seperti orang yang sangat kehausan.

"Haaa... Lebih baik aku makan sekarang, aku sangat lapar." Sambungnya.

Hana baru saja ingin mengambil sereal dari dalam lemari penyimpanan saat ia mendengar pintu rumahnya di ketuk dari luar.

"Hana...!!!" Panggil orang yang mengetuk pintu tersebut.

"Ya tunggu sebentar..." Jawab Hana cepat dan berjalan dengan malas ke arah pintu.

Hana terkejut melihat Jeno yang berada di hadapannya saat ia membuka pintu rumahnya.

"Jeno !? Apa yang kau lakukan di sini ? Seharusnya kau berada disekolah."

"Aku datang karena mengkhawatirkanmu." Jawab laki-laki itu dengan santai dan langsung masuk ke dalam rumah Hana tanpa menunggu persetujuan sang pemilik rumah.

"Tapi bagaimana dengan sekolahmu ?" Tanya Hana lagi.

Jeno langsung duduk di sofa ruang tamu Hana tanpa memperdulikan Hana yang masih tercengang didepan pintu.

foreigners •||Jaemin||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang