Chapter 9

337 46 12
                                    

Amanda duduk di kursi audience memperhatikan Billy yang sedang ujian Tesis di hadapan lima orang penguji. Yah... Hari ini pria itu mempersentasikan hasil penelitiannya sebagai tugas akhir penyelesaian pendidikannya di tingkat megister. Dan Amanda sebagai kekasih yang selama dua minggu ini menemaninya mempersiapkan diri ikut deg-degan, tangannya dingin karena gugup padahal bukan dia yang sedang ujian tapi melihat bagaimana Billy berjuang untuk hari ini sungguh membuatnya cemas. Dia masih ingat tadi sebelum masuk ruangan Billy mengelus kepalanya dan berkata.

'doakan aku, semoga ini berjalan lancar'

Amanda tak bosan melihat bagaimana Billy berbicara dengan sangat percaya diri, menjawab setiap pertanyaan dengan lugas dan santai. Pria itu cerdas, satu poin yang sangat Amanda sukai bahkan tak jarang Billy bisa menjadi teman diskusi yang sangat menyenangkan tentang banyak hal tapi jangan lupakan wajah lempeng dan bicaranya yang kadang... You know lah!!!

Tiga jam lamanya Akhirnya Billy mengakhiri semuanya dengan baik, bahkan ia mendapat tepuk tangan saat semuanya selesai. Billy menjabat tangan seluruh penguji sebelum berbalik ke arah Amanda, matanya menatap Amanda sambil tersenyum yang juga dibalas Amanda dengan senyum penuh bangga.

"Selamat...." Ucap Amanda hanya dengan gerakan bibir tanpa suara, dengan cepat Billy menghampirinya.

"Selamat kak"

"Thank you..." Billy sekali lagi mengusap kepalanya, lalu Menggandeng tangannya keluar dari ruangan. Sepanjang melewati koridor kampus, Amanda menunduk karena malu sebab inilah kali pertama mereka terang-terangan sebagai pasangan biasanya setelah tiba di parkiran kampus mereka berpisah dan jalan masing-masing.

"Apa kamu malu jalan sama aku?" Billy menghentikan langkahnya lalu bertanya pada Amanda yang masih menunduk menatap lantai.

"Kamu malu pacaran sama aku?" pertanyaan kedua yang dijawab gelengan kepala Amanda.

"Kalau begitu angkat kepalamu, tunjukkan senyummu saat berjalan denganku" Amanda mengangkat wajahnya dan menatap Billy.

"Tersenyum..." Amanda kemudian tersenyum manis pada Billy dan menyambut tangan pria itu saat Billy mengulurkan tangan padanya untuk digenggam. Untuk pertama kalinya Amanda merasa dibuat sangat istimewa, pria batu itu selalu tahu bagaimana cara membuat dirinya tersenyum dengan cara paling sederhana.

***********
Billy mengajak Amanda ke kostnya karena sedari tadi teman-temannya menghubungi menyuruhnya segera pulang. Billy yakin mereka pasti merencanakan sesuatu untuknya, tapi Billy pura-pura tidak tahu saja agar rencana surprise dari teman-temannya terlihat berhasil.

"YUK..." Billy ingin Menggandeng tangan Amanda saat baru saja turun dari motor, tapi si gadis diam saja menatap tangan Billy.

"Aku nggak mau masuk kalau cuma ada kita berdua" tolak Amanda halus, dia tak ingin menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan jika hanya berdua dengan Billy, bukannya tak bisa menjaga diri tapi dia harus tahu batasan sebagai perempuan untuk memproteksi diri.

"di dalam banyak orang" kening Amanda mengkerut karena keliatannya tempat itu sepi seperti tak ada orang sama sekali.

"Percaya sama aku" Amanda akhirnya menurut mengikuti Billy masuk, saat pintu baru saja dibuka mereka di kejutkan oleh teriakan banyak orang di dalam, lebih tepatnya Amanda sih yang kaget, Billy terlihat biasa saja.

"surprise.... Happy birthday... Happy birthday" teriakan disertai nyanyian dari beberapa orang memberikan kejutan pada Billy yang kebetulan hari ini tepat berulang tahun yang ke-25. Amanda menatap Billy lekat, bagaimana bisa dia yang saat ini berstatus sebagai pacar Billy tak tahu sama sekali jika pria itu sedang berulang tahun, tapi apa sih yang Amanda tahu soal Billy.... Tak ada sama sekali.

DIFFERENT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang