•••
•••
Itu terjadi tepat setahun yang lalu. Ya, beberapa hari setelah bunda dimakamkan. Yena melangkahkan kedua kakinya memasuki area sekolah. Disambut oleh beberapa siswa dan siswi, yang turut sedih atas kehilangannya.
Wajahnya kusut, lesu, tak bertenaga, tidak seperti hari hari sebelumnya. Pagi itu Yena tak lagi menjadi seperti primadonna yang disenangi oleh seluruh murid.
"Yen, lo gapapa kan?" tanya Chaewon khawatir menghampiri temannya itu. Yena menggeleng pelan.
"gapapa."
"Ck. Kalo sakit gue anter ke uks Yen.." ujar Chaewon lagi. Tapi Yena tetap menggeleng tak mau.
"Gausah gue sehat kok, jangan khawatir."
Kemudian gadis bersurai panjang tersebut berjalan memasuki ruang kelas, meletakkan tasnya di bangku dan duduk disana sembari menunggu bel masuk.
Chaewon menghela nafas, dia ingin membantu Yena, tapi sekarang dia adalah anggota OSIS, banyak pekerjaan menunggu. Tak bisa lagi membagi waktunya bersama Sang sahabat karib sekaligus teman sebangkunya tersebut. Akhirnya mau bagaimana lagi?
Tak lama bel berbunyi. Pak Kim, guru matematika kelas 2-2 masuk dengan rahang tegasnya. Wajah galak yang kian menggalak melihat para murid kelas yang menampilkan ekspresi khawatir mendominasi suasana di dalam kelas. Hampir semua merutuki diri mereka sendiri karena ingat bahwa pekan lalu beliau memberikan tugas harian. Yang harus dikumpulkan hari ini.
Bahkan Yena, gadis itu berdecak setelah mengecek ke dalam tas dan tak menemukan buku tugas matematika satupun. Sial.
"Siapa yang belum mengerjakan?" Pak Kim mengeraskan suaranya sembari memukul meja guru menggunakan penggaris papan tulis. Mengagetkan seisi ruangan.
Yena sedang tak ingin banyak bicara, lantas tanpa berbasa-basi mengangkat tangan kanan ke udara. Menarik atensi Sang guru yang kini sudah menatap dirinya tajam.
"Kenapa kamu ga ngerjain Yena??"
"A-anu pak.., Yena kan abis izin kemaren ibunya mening—"
"Itu urusan pribadi kan? Kamu udah dikasih kesempatan untuk mengerjakan tugas di rumah tapi tidak kamu kerjakan. Sekarang sudah sampai sekolah malah bawa bawa urusan rumah," pak Kim memotong kalimat Joochan— ketua kelas yang hendak menolong Yena dari kemarahan Pak Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWMOTION - Choi Yena [✓]
Fanficft. Choi Hyunsuk [completed] "Segalanya akan terjadi dengan sangat cepat, pikirku. Namun kala dirimu hadir, hidupku serasa telah diperlambat waktunya." [Rate 16+] started : 22 Jan 2021 finished : 07 Mar 2021 Revised : 14 Jul 2021-15 Jul 2021 ↓h...