Kaburr

45 20 28
                                    

Pagi hari ini merupakan hari pertama Masa Orientasi Sekolah ( MOS ), bagi semua siswa-siswi baru SMA Nusa Bangsa, termasuk Alena Puspita.

Sebelum berangkat ke sekolah Alena terlebih dahulu menuju rumah temanya yang bernama Amanda maharani,

.....

Setiba di rumah Amanda, Alena melihat seorang pria paruh baya tengah memanasi motor scoopy milik Amanda, Yaitu adalah om Adi Ayah Amanda.

"Pagi om," Sapa Alena ramah.

Om Adi tersentak kaget melihat kehadiran seorang gadis di hadapannya lalu membalas sapa dengan senyuman,"pagi Alena,"

Dan Alena mebalasa senyuman yang diberikan om Adi.

Kemudian Alena melihat disekitarnya kedua matanya tengah mencari Amanda.

"Oh Ya, Amandanya mana om?" Tanya Alena.

"Ada di dalam masuk aja lena" Jawab om Adi sembari mempersilahkan Alena untuk masuk ke rumah Amanda.

"Makasih.. Om tapi Alena nunggu Amanda di luar aja" Tolak Alena Dan langsung duduk di kursi teras Amanda.

"Amanda... Alena sudah datang ni, buruan nak!" Teriak om Adi memperingati Amanda agar lebih cepat untuk berangkat ke sekolah.

"Iya.. Bentarrrr" Suara teriakan nyaring terdengar gadis yang berasal dari dalam rumah om Adi, ya siapa lagi kalau bukan Amanda.

Alena melihat jam di ponselnya, sudah hampir 1 jam ia menunggu Amanda namun gadis itu belum juga keluar. Dan Alena menghela napas berat mengelus dadanya "sabarrr alena"

Sekian lama ia menunggu kemudian Amanda pun keluar, dan menghampiri Alena.

"Gak salah ni seorang Alena pagi-pagi udah siap, biasanya kan..." Ledekan Amanda pun terpotong ketika Alena memberikan tatapan tajam kepadanya.

"Ayok berangkat!" Suruh Alena sembari memberikan helm kepada Amanda.

Amanda pun mengangguk dan langsung memakai helmnya.

Alena dan Amanda merasa dirinya telah kesiangan, oleh karena itu mereka berdua tidak sempat untuk berpamitan ke ibu dan ayah Amanda.

Kemudian mereka berdua bergegas segera menuju ke sekolah, untuk mengikuti hari pertama MOS.

.....

Alena melolot melihat gerbang SMA Nusa Bangsa yang telah ditutup.

Alena menepuk helm yang tengah dipakai di kepalanya dan nyerocos ke Amanda. "Tuh kan.. Gara gara lu sih.. Mampuss dah kita! Kalau kita dihukum didepan siswa-siswi lainnya gimana? mau tarok dimana harga diri kitaaa!"

"Ya maaf len elu sihh..tadi malem ngak chat gua untuk nyalain alarm" Jawab Amanda yang sangat ngaco.

"Len"

"Alenaaa"

Amanda melihat Alena yang sedang menatapnya, tatapan Alena kali ini penuh amarah yang membuat Amanda merasa bersalah.

"Alena Puspita, Lu marah sama gua?" Tanya Amanda sembari menatap wajah Alena dengan merasa bersalah.

Alena pun tidak menanggapi Amanda yang sedari tadi minta maaf ke dirinya.

Tap tap tap

Terdengar suara sepatu seperti orang yang sedang berjalan, yang kemudian memecahkan keheningan, Antara Alena dan Amanda.

kedua gadis itu mencari sumber suara tersebut, dan mereka menemukan sosok pria berseragam putih abu abu yang tengah berjalan mendekatinya.

Amanda melongo melihat pria yang ada dihadapannya. Sedangkan Alena merasa aneh melihat sahabatnya melongo gak jelas.

Yaa...Kalian pasti sudah tau sendirikan bahwa Alena adalah gadis tomboy yang tidak seperti gadis gadis lainya, yang mudah terpincut dan terpesona ketika lihat cowok ganteng. Dan Alena hanya menatap sekilas wajah pria itu.

"Pak" Panggil pria itu sambil melambaikan tangan ke satpam.

Satpam pun menghampiri mereka

"Ini udah jam berapa? Kamu bertiga itu telat! Makanya kalau sekolah itu bangunnya pagi" Ocehan pak satpam sembari melihat satu persatu wajah mereka.

Pria itu langsung melihat jam tangan yang dirinya pakai di lengan kanannya.

"Maaf Pak saya telat cuma 5 menit kok, tadi motor saya dipakai untuk nganter mama ke rumah sakit,besok saya kagak bakalan ngulangin lagi kok pak" Pria itu memperjelas alasannya kenapa ia telat.

Dan pak satpam pun menerima alasan yang diberikan seorang pria tersebut.

"Yaudah kamu masuk" Ucap pak satpam sembari membuka pintu gerbangnya.

"Terimakasih pak" Ucap Alena, dan Amanda serentak kegirangan.

Pria itu melongo dan mengelengkan kepalanya melihat kelakuan bar-bar dari kedua gadis itu.

"Loh lohh kamu bedua tidak bis.." Perkataan pak satpam pun terpotong melihat kedua gadis itu masuk nyelonong begitu saja.

Pria itu pun terkekeh pelan melihat ekspresi pak satpam yang tengah kesal dibuat oleh gadis itu, dan dirinya segera masuk melewati gerbang yang sudah terbuka.

"Terimakasih pak" Ucap pria itu sembari memberikan senyuman kepada pak satpam yang sedang kesal dibuat 2 siswi itu.

Langkah kaki pria itupun terhenti seketika mendengar pekik-kan suara yang tangah memanggilnya.

"Heyy.. Tunggu" Suara Amanda yang sangat lantang membuat pria itu akhirnya menoleh ke samping kanan.

"Maka..." Perkataan Amanda pun terhenti dan Pria itu hanya menatap sekilas ke Alena dan Amanda.

"Ihh...baru aja mau bilang makasih, main kabur aja tu si tampan" Decak Amanda sembari cemberut.

Amanda hanya bisa melihat kepergian pria itu sampai pria itu hilang dari pandangannya.

Alena melirik sahabatnya yang tengah melamun dengan tatapan kosong dan kemudian menyenggol lengan sahabatnya yang membuat Amanda tersentak kaget.
"Jangan buat gua malu"

Amanda pun menoleh ke Alena yang sedari tadi memperhatikan tingkah lakunya, tetapi dia tidak perduli dengan tatapan maupun perkataan Alena.

"Terpesona...aku terpesona memandang-memandang wajahnya yang tampan..." Amanda bersenandung ceria sembari cengar-cengir gak jelas.

"Dasar jomblo" Alena pun cuma bisa geleng-geleng melihat tingkah laku sahabatnya. Namun Amanda tidak memperdulikan Alena yang mengatainnya.

"Heyy kalian berdua!!"

Terdengar teriakan suara yang sedang memanggil Alena dan Amanda, seketika mereka menoleh kebelakang dan mendapatkan sosok pak satpam yang yang ingin menghampiri mereka.

Alena dan Amanda saling menatap seakan memberikan kode untuk segera melarikan diri, dari pada kena hukum. Mereka langsung berlari sekuat kuat nya

"Kaburrrrr"

𝗧𝗵𝗲 𝗺𝗲𝗺𝗼𝗿𝗶𝗲𝘀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang