"Dia lagi dia lagiii"Wajah Alena yang tadinya sangat ceria seketika berubah menjadi murung, yang membuat Amanda bingung setelah melihat raut wajah Alena, dan membuat Amanda bertanya-tanya..ada apa sebenarnya yang terjadi pada Alena?
Brakkk
Terdengar suara gebrakan meja yang membuat Alena terpelonjak kaget, dan seketika Alena melihat ke arah Amanda yang tengah ketawa atas kelakuan jahilnya yang berhasil membuat Alena terkejut.
"Manda, Bisa enggak sih lu enggak usah ngagetin gua." Alena menatap Amanda dengan tatapan lesu.
Tatapan Alena yang lesu tidak seperti biasanya yang membuat Amanda semakin bingung.
"Elu ngapa sih len?, kok kek gak bergairah gitu.." Tanya Amanda.
"Gak pa apa kok" Jawab Alena simple.
"Ohh gua tau..pasti lu lagi PMS ya?" Tebak Amanda sembari cengar-cengir ke arah Alena.
"Enteng bet dah mulut elu kayak nggak pernah kena tampol" balas Alena dengan tatapan dingin.
"Ampun bang jago.. Sorry bang jago.." Amanda bernyanyi sembari cengar-cengir ke arah Alena.
Alena seketika mencubit pipi Amanda.
"ih.. Gemess deh pen bunuh" Ucap Alena sembari menahan tawa.
Dan kemudian Alena dan Amanda tertawa lepas berdua, sehingga membuat teman-teman yang berada di dalam kelas menatap kearah mereka.
"Berisik banget sih!" Terdengar suara pria yang membuat Alena dan Amanda terkejut dan mencari sumber suara.
Alena menghela napas berat karena melihat sosok pria yang sangat ia kenal yaitu dia adalah Wildan,pria itu tengah menatap ke arah Alena dan Amanda.
"Ma...maaf" Ucap Amanda sembari menatap dan melemparkan senyuman ke arah Wildan.
"Di.. Dia kan pria tampan yang kemarin! Dia kelas ini jugaa tetnyata" Ucap Amanda dalam hati.
"Kita cuma ketawa..emang salah? Lagian juga kan lagi JAMKOS..." Tanya Alena dengan memberikan tatapan sinis ke Wildan.
Dan spontan Wildan menjawab perkataan Alena.
"Salahhh" Ceplos Wildan sembari menunjuk ke arah dirinya sendiri.
"Udahlah gua lagi malas ribut sama luu" Ucap Alena yang seakan-akan ingin mengakhiri per cek-cok kan itu.
"Stopppppp!" Teriak Amanda yang memecahkan keributan.
"Kok malah jadi ribut sih!..Kalian" Ucap seorang pria (Riyan) yang ada di sebelah Wildan, yang sedang menutup telinganya.
"Noh..yang membuat keributan" Jawab Wildan sembari dan menunjuk ke arah Alena.
"Ya..udahh, ni gua udah diem situ aja yang ribut!" Sontak Alena menatap sinis Wildan.
"I.. iya yaudah gua juga udah diem" Jawab Wildan yang terbata-bata.
Wildan :
"Yaudah"
Alena :
"Ya yaudah"
Wildan :
"Ya udah elu diem"
Alena :
"Ya lu juga diem!"
"Awas lo kalian berdua..hati-hati" Seru pria yang berada disebelah Wildan dan memberikan senyuman.
Pria itu adalah Riyan.
Alena pun mengerutkan kening nya yang bingung mendengar perkataan Riyan.
"Awas?..awas kenapa?" Tanya Wildan refleks dan mengarahkan pandangan nya ke arah Riyan.
"Ya..awas aja lu bedua..." Ucap Riyan terpotong.
"Awas jatuh cinta" Jelas Riyan sambil tawa sembari menatap bergantian ke Wildan dan Alena.
"Amit amittt" Ucap Alena.
"Mendingan gua nge-jomblo dari pada cinta-cintaan sama dia" Ucap Wildan.
"Ya kali gua suka sama cowok" Ledek wildan dengan tawa di raut wajah tampannya.
Alena melemparkan tatapan sinis ke wildan.
"Itu kepribadian gua..jadi ya terserah gua mau kek cewek mau kek cowok....
Toh gua juga gak peduli lu mau bilang apa!!" Kesal Alena."ih.. La Kok ngamokkk" balas wildan.
Di dalam kondisi JAMKOS di kelas,
Suara Alena dan Wildan yang saling bersahutan terdengar sangat keras sampai menembus keluar ruangan, namun Amanda dan siswa-siswi lainnya hanya bisa menutup telinganya, mereka semua tidak mampu menghentikan per cek-cok kan antara Alena dan wildan. Sehingga tiba-tiba datanglah seorang guru, yang tidak tau datangnya dari mana."ADA APA INI RIBUT RIBUTTT!....."Suara teriakan yang mengagetkan se isi kelas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝗺𝗲𝗺𝗼𝗿𝗶𝗲𝘀
Teen Fiction𝙏𝙝𝙚 𝙢𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨🖤 Aku... Alena Puspita, Disini aku akan menuliskan sebuah kisah putih Abu-Abu ku yang telah mempertemukan diriku dan dirinya, dan juga merubah rasa benciku menjadi rasa cinta kepadanya, begitu juga dengan dirinya yang kini...