Polan sakit

5.8K 30 0
                                    

" Mbak kami semua mau main di out door mbak bisa bawa kami ini sisaya aja kok, cuma 8 orang "

" Yaudah daerahnya "

" Di depan jalan hasanudin "

" Yaudah yuk "

Dalam perjalanan sudah nampak cuaca mendung dan sedikit gerimis Karana satria ngotot banget mau latihan, dengan ikhlas loli mengantar teman serta satria ke lapangan

" Yang ini lapangannya "

" Iya kak, kakak kalo mau duduk di warung ibuk ku aja "

" Oh iya Rangga, udah sana kalian masuk gih ke lapangan "

" Iya mbak tungguin bentar doang "

" Iya "

Selang beberapa waktu hujan mulai turun dan mereka makin asik main dan tetap melanjutkan futsal

" Oh sih rangga mendi main terus ujan "

" Hhaha biarin aja buk siapa tau buat bikin pengalama yang bisa di kenang, dan di bicarakan saat ketemu lagi "

" Iya tapi bukanya makin lebat neng "

" Biasain aja buk sekarang anak ibuk masih mau mandi ujan besok kalo dia udh beranjak dewasa dia bakal lebih senang sendiri dari pada berkeliaran dan itu sering terjadi pada proses pertumbuhan garis alurnya "

" Iya sih neng, oh iya neng amau pesan apa ini "

" Teh manis anget, sama seblak nya satu buk, ohiya tehnya ngak perlu panas banget yah buk "

" Iya neng "

Setelah loli makan barulah satria seleaai dan dia ingin makan juga

" Udah puas katanya mau futsal eh mandi ujan, udah mandi ganti Sono, ntar sakit "

" Iya mbak tapi mau makan dulu boleh laper banget "

" Ngak boleh sayang "

" Ih, iya sayang "

" Dasar kamu ei "

" Yaudah aku ganti dulu sayang ku "

" Yaudah Sono "

"enya sis ok antosan di kuring si ganteng ieu "

" Yaudah sana "

Setalah menunggu beberapa menit satria keluar dari kamar nya dan langsung makan dan memesan semua yang dia mau

" Mbak mau makan "

" Yaudah ih mending pesan "

" Ok, tapi mbak yang bayar "

" Iya, kalo perlu temennya ikut makan juga "

" Makasih mbak "

" Yaudah cepetan makannya kita pulang barang jualan mbak mau datang malam ini "

" Iya "

Setelah makan mereka langsung pulang dan melihat tumpukan gini besar sudah memenuhi teras rumah dan hampir memasuki bagasi

" Satria mandi gih sana "

" Lah kan udah mandi "

" Mandi aja sih, biar seger tadi masih pura pura mandinya "

" Iya, assalamu'alaikum ayah "

" Walaikumsalam satria "

" Assalamu'alaikum yah "

" Walaikumsalam loli anak ku "

" Oh iya, bentar lagi ada contener angkat nih barang, jadi kamu besok tinggal nempati rumahnya, masalah baju udah ayah suruh bibi bongkar dan susun kembali di kamar baru kamu "

He Is My Brother  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang