-01. PROLOG

2.4K 89 36
                                    

Hari sudah menjelang malam, langit pun tidak lagi bercahaya, ujung senja sudah menenggelamkan dirinya sehingga tak terlihat lagi kehadirannya.

•🧃•

🎧Two Voices One Song🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧Two Voices One Song🎶


18.25 WIB

Di waktu ini dan saat ini juga siswa-siswi SMA Rajawali sudah keluar dari gerbang sekolah bukan karena sekolah itu full day school. Melainkan setiap hari Kamis mereka akan mendapatkan bimbingan tambahan atau bisa disebut les kursus.
Hal ini diadakan untuk menambah ilmu dan pembelajaran para murid yang mayoritas nilai rata-rata mereka dibawah KKM. Ada juga yang sudah mencapai nilai tertinggi namun, masih dianjurkan untuk mengikuti les kursus agar semua murid dirasa adil.

Ketika yang lain sudah beristirahat atau makan di rumah, lain hanya dengan ASAP Gank. Mereka lagi dan lagi mengulang kesalahan yang sama yaitu tertangkap basah Bu Ram sedang merokok di belakang sekolah saat pelajaran berlangsung. Akibatnya mereka dihukum untuk menemani Bu Ram dengan membantu mengoreksi jawaban ulangan teman-temannya yang tertumpuk sangat banyak. Ditambah mata pelajaran yang ia koreksi ini adalah pelajaran fisika. Melihat soalnya saja sudah membuat bola mata keluar apalagi mengoreksi jawaban orang. Belum tentu jawaban mereka benar semua.

Alhasil, saat Bu Ram meninggalkan mereka berlima ke kamar mandi, kesempatan emas yang tidak akan terulang kedua kalinya ini mereka gunakan dengan sebaik mungkin untuk kabur ke Warnet biasa mereka bermain OL (Online Game) yang letaknya lumayan dekat dengan sekolah.

"Hoshh...Hoshh...Hosshh" hembusan nafas kasar keluar dari mulut Zergas, Eric, Devan, Raga, dan Gibran sembari menetralkan jantungnya yang masih berdegup kencang sebab lari dari sekolah yang merupakan penjara bagi kelima laki-laki tersebut. Bahkan, seragam yang harusnya rapi dimasukkan ke celana pun menjadi keluar ditambah dasi mereka yang sudah hilang entah kemana, rambut acak-acakan, dan kancing yang terbuka menampakkan kaos polos hitam yang selalu mereka pakai bertuliskan A.S.A.P. Seharusnya penampilan seperti ini tidak layak disebut sebagai pelajar. Orang lain juga bisa menilai yang seperti ini lebih pantas disebut gelandangan.

"Gila untung tuh macan sempet pergi jadi bebas gue" celetuk Raga sembari menyangkutkan tasnya ke bahu yang sedari tadi ia bawa karena terburu-buru pergi.

"Iya anjir jadi apa coba gue lama-lama di sekolah ngoreksi kerjaan orang lagi, kek gak ada hukuman lain" ucap Gibran menyetujui perkataan Raga.

"Udah lo pada jangan gibah mending mabar tangan gue gatel rasanya" Zergas menghentikan percakapan yang tidak penting untuk dibahas menurutnya sambil berjalan ke arah Warung Internet berwarna hijau olive yang sedikit kecoklatan bertuliskan Z-NET terpampang jelas di banner berukuran besar tersebut.

Mendengar penegasan sang ketua, membuat yang lain memilih untuk diam dan mengikuti instruksi Zergas.

"Eitss...buat Eric jangan amnesia sama janji lo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAVIERA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang