01

769 62 4
                                    


[][][]

Sirine ambulan terdengar bising seraya melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan ramai, melalui mobil mobil yang lulu lalang bergantian sesuai pergantian lampu lalu lintas

Sampai di rumah sakit, beberapa perawat berlarian mendekati mobil, membuka pintu belakang, lalu mengeluarkan brangkar yang sudah terisi pria paruh baya yang tak sadarkan diri

Mereka bergegas mendorong brangkar masuk gedung rumah sakit, menuju ruang gawat darurat

Sebuah mobil berhenti di fepan rumah dakit trpat setelah brangkar didorong masuk, Seorang pria pengemudi mobil mewah itu keluar dari mobilnya, lalu berlari masuk mengikuti kemana mereka mendorong brangkar, namun langkahnya harus terhenti kala perawat memintanya menunggu di luar ruangan, dan dia menurut, toh tak ada gunanya memaksa untuk masuk

Dering ponsel membuyarkan lamunan nya, wajah paniknya berubah terkejut dan mengangkat telepon tanpa tau siapa yang menghubunginya, dia masih terguncang untuk saat ini

"Jung Suk ah"  pria itu menatap layar ponselnya setelah mendengar sapaan

"Ne, eommonim"

"Apa ayahmu baik baik saja? Aku sedang di jalan, tenangkan dirimu nak"

"Ne, hati hati eommnim, abeoji sedang ditangani di dalam"

Lalu, setelah itu hanya ada kalimat penenang dari balik telepon yang membuat pria itu mulai dapat mengendalikan dirinya, sebelum akhirnya keduanya saling menutup telepon

Selang beberapa menit, wanita paruh baya berpenampilan elegan berjalan cepat menghampiri pria tersebut, membuatnya terkejut sekaligus lega, dan mereka berpelukan cukup lama

"Apa yang terjadi, Jung suk-ah?" tanyanya dengan nada khawatir sesekali menatap ruangan gawat darurat yang tertutup

"Aku juga tidak tau eomma, aku sedang tidak bersamanya jadi aku tidak tau apapun" jawaban pria bernama Jung Suk itu terdengar penuh penyesalan

"Mungkin dia hanya kelelahan, ayahmu akan baik baik saja" ibunya menenangkan meski ia juga belum sepenuhnya tenang, ia mengelus bahu putranya lembut 

Keduanya menunggu sampai mendapat kepastian, tanpa henti merapalkan doa terbaik untuk pria didalam

...

Berlin, Germany

Restoran mewah di tengah kota  itu nampak ramai, tidak heran, memang selalu seperti itu setiap harinya, pelanggan datang dan pergi silih berganti, nampak tak dibiarkan kosong satu bangku pun

Para koki sibuk memasak setiap pesanan, dan pelayan kesana kemari mengambil pesanan atau memberikan menu baru yang dipesan, kesibukan itu terus berlangsung

Terdapat empat koki yang kini sibuk di dapur, satu diantara mereka memakai seragam yang berbeda, mungkin pemimpinnya, atau apalah itu

Chef, ya mereka menyebutnya chef, dan diantara empat chef tersebut salah satu dari mereka adalah pemilik restoran mewah itu, dia satu satunya pria asia disana

"Chef Kim, ponselmu-"

Ponsel ketua chef tersebut memang berdering sejak tadi di atas meja kecil diujung dapur

"Jangan pikirkan ponselku, jika sedang bekerja fokus saja pada pekerjaanmu" sergahnya sarkas

"Chef Kim, tiga pesanan terakhir" seorang pelayan memberi note pada pria yang disebut Chef Kim tersebut

FATE || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang