06

463 55 8
                                    


...

20.00 KST

"Berapa pesanan lagi?" tanya Jin menatap chef lainnya yang sibuk memasak

"Satu, dua-" gumam seseorang menunjuk wajan mereka

"Tiga, empat lagi chef" lanjutnya menunjuk note yang menempel di tembok

Jin menganggukkan kepalanya pelan

"Kalian bisa menanganinya kan?" tanya Jin

"Bisa chef" jawabnya mantap

Jin mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum tipis, ia berjalan ke arah ruangannya bermaksud untuk sekedar mengistirahatkan dirinya yang lelah

Jin masuk ruangannya, membuka kemeja hitam berlabel chef kebanggaannya, dan menunjukan kaos oblong putih yang ia kenakan sebagai dalaman

Ia membaringkan tubuhnya di sofa, mengecek ponselnya sejenak, tidak ada sesuatu yang menarik perhatiannya, ia memutuskan menyimpan ponselnya lalu mulai memejamkan matanya perlahan

Terlalu cepat ia tidur, mungkin karena lelah, jadi sesaat setelah ia memejamkan matanya, dengkuran halus khasnya terdengar di penjuru ruangan sepi itu

.

21.00 KST

Jin mengerjapkan matanya berkali kali, memfokuskan pandangannya dan mengumpulkan dirinya yang belum sepenuhnya terbangun

Dirasa sudah mulai tersadar sepenuhnya, Jin mendudukan dirinya, ia menatap arloji di tangannya dengan malas, ini sudah waktunya menutup restoran

Jin berdiri, lalu keluar dari ruangannya, dan benar saja restoran sudah sepi, dengan pegawainya yang juga sudah siap untuk pulang

"Chef kim" seseorang tersadar dengan kehadiran Jin membuat yang lainnya menatap Jin serempak

"Kalian bisa pulang" ujar Jin lesu, mungkin kantuknya masih belum hilang

Mereka mengangguk mantap, sebelum membungkuk sopan dan keluar restoran itu beriringan

Kini tinggal Jin seorang diri disana, ia juga harus pulang untuk melanjutkan tidurnya ditempat yang lebih nyaman

Saat ia hendak berbalik, berjalan menuju ruangannya mengambil barang barangnya disana, seseorang lebih dulu menarik bajunya kasar, Jin berbalik seketika dan

Bughh

Masih dengan keterkejutan yang sama, sebuah tendangan mendarat tepat di dada kanannya, Jin terjatuh di lantai dengan mengerang kesakitan

Jin berusaha menatap orang yang menyerangnya, ia tidak dapat melihat wajahnya, topi yang menutupi mata dan masker yang menutupi wajah, Jin tidak bisa melihat seperti apa rupa orang yang menyerangnya tiba tiba

Namun, Jin cukup terkejut karena dia membawa alat ditangannya, sebuah tongkat baseball yang Jin yakini akan dia gunakan untuk menghabisinya

Ketika orang itu mengangkat tongkat ditangannya, Jin berhasil menghindari pukulan pertama dengan bergerak cepat dengan susah payah

Tentu, orang itu tidak akan berhenti, dia mengejar Jin, dengan beberapa kali percobaan memukul dengan tongkat itu, namun Jin selalu berhasil menghindar

FATE || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang