"Kenapa penyesalan harus menjadi akhir dari segalanya?"
Di sebuah kamar bernuansa putih keabu-abuan terdapat seorang pemuda yang sedang duduk di pinggiran kasur seraya menatap sebuah foto keluarganya.
Namun tiba tiba bingkai foto itu terjatuh dengan keras membuat Solar tersentak kaget lalu terbangun dari lamunannya. Ia mengambil bingkai foto yang sudah retak itu lalu menatap kearah salah satu saudara nya yang berada tepat diretakan kaca itu
"Gempa..." gumamnya pelan
"Hah! tak seharusnya aku berlaku kasar padanya..."ucap nya seraya menghela napas gusar
"Gempa maafkan aku..."
Solar meletakkan bingkai foto itu lalu segera beranjak keluar dari kamarnya menuju kamar salah satu saudaranya, ia membuka pintu kamar itu lalu terlihat lah sebuah kamar bernuansa coklat, Solar memasuki kamar itu, saat kakinya menginjak masuk kedalam perasaan hangat dan damai langsung menyeruak masuk kedalam tubuhnya.
"Kosong..." gumam Solar
Ia menatap sebuah buku yang berada diatas meja belajar, tanpa basa basi ia segera melangkah kemeja itu dan membuka buku itu lembar demi lembar
Solar mengangkat buku itu namun ada sebuah kertas yang terjatuh kelantai, Solar mengambil kertas itu lalu membukanya
"Surat keterangan dari dokter?" heran Solar
Solar membaca surat itu sampai ia menemukan sebuah fakta yang sangat mengejutkan, ia menutup mulut nya tak percaya, setetes cairan bening jatuh dari matanya
"Kanker paru paru stadium akhir?!" Solar merasakan napasnya tercekat disana, ada perasaan bersalah yang amat mendalam kala ia membaca surat itu
"Tidak mungkin! Ini pasti salah!" ucapnya tak percaya
Ice yang baru saja lewat dari sana mengernyit bingung kala melihat Solar yang berada di kamar Gempa, tanpa basa basi ia segera pergi memasuki kamar itu dan segera menghampiri Solar
"Kau menangis?" tanyanya
Solar tersentak kaget lalu mengusap air matanya kasar
"Kau tak akan percaya ini," seru Solar seraya menyerahkan surat itu pada Ice
Ice mengernyit bingung,kenapa Solar memberinya sebuah surat?
"Surat keterangan dari dokter?milik siapa?kau?kau sakit?"tanya Ice beruntun
Solar menggeleng pelan
"Bukan,itu milik Gempa"jawab nya lemah
"Gempa didiagnosa menderita kanker paru paru stadium akhir"lanjutnya membuat Ice tersentak kaget
"Kau bercanda?sungguh ini tidak lucu"ucap Ice sedikit emosi
Solar kembali menggeleng pelan
"Tidak,aku tidak bercanda,jika kau tak percaya kau bisa baca surat itu"jawab nya
Ice semakin terkejut kala mengetahui apa yang Solar katakan itu benar,tangan nya melemah dan bergetar hebat,Surat yang ia pegang pun terjatuh kelantai
Thorn,Taufan dan Blaze yang melihat itu pun segera memasuki kamar itu dengan heran,tanpa basa basi Thorn segera mengambil surat itu dan membaca nya
"Surat keterangan dokter,nama Boboiboy Gempa, penyakit kanker paru paru stadium akhir s-ehh"Thorn menghentikan kalimatnya kala menyadari sesuatu
"APA!! KANKER PARU PARU?"Pekik Taufan
"S-stadium akhir?"tambah Blaze tak percaya
"BANG GEMPA"teriak Thorn,ia segera berlari keluar kamar menuju ruang tamu
Semua saudara nya segera mengejar Thorn,mereka khawatir Thorn nekat melakukan hal yang tak diinginkan
Tanpa sengaja Thorn menabrak Halilintar yang berada disana
"Thorn?"heran Halilintar kala ia mendengar suara Isak tangis
"Kau menangis?ada apa?"tanya Halilintar bingung
Tiba tiba semua saudara berada disana,ia mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'apa yang terjadi'
Taufan melangkah maju lalu mengambil surat itu dari tangan Thorn dan menyerahkannya ke Halilintar
Halilintar mengernyit heran lalu membaca surat itu,ia tersentak kaget kala mengetahui satu fakta yang sangat mengerikan
"Ge-mpa"
"Bang Hali Thorn mau cari bang Gem"racau Thorn
"Tidak Thorn,ini sudah malam,kita bisa mencari nya besok"bujuk Halilintar
"Tapi Thorn mau ketemu sekarang"
"Telfon saja"usul Ice
Halilintar mengangguk lalu segera menelfon Gempa,namun sayang semua panggilannya tak diangkat
"Kita akan mencarinya besok,jadi sekarang kalian tidur lah"ucap Halilintar
"Thorn mau ketemu bang Gem"racau Thorn tentunya masih dengan Isak tangis yang terdengar cukup keras
"Thorn benar kata bang Hali,ini sudah malam,lebih baik kita tidur dulu"ucap Taufan menenangkan
Thorn mengangguk pasrah lalu segera pergi kekamarnya ditemani oleh Taufan dan Blaze
"Aku tak akan memaafkan diriku jika sesuatu yang buruk terjadi pada Gempa"seru Solar
Tbc
Karena tadi di Unpub jadinya cerita nya ada yang hilang, jadi mohon di maklumi yah
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Tired☑️
Ficção Geral#1 - Stres (13 Maret 2022) ------------------------------ Disakiti,dibenci,dibully,juga selalu ditatap tajam seolah dia adalah penjahat yang tak bisa dimaafkan. Tak ada yang mau menemaninya,tak ada yang mau mendekatinya,juga tak ada yang mau bercan...