"Kakak jangan pernah ninggalin Mahes, ya?"
"Iya, kakak janji bakalan ada di dekat Mahes."
"Berjuanglah untuk sembuh kak, jika membutuhkan sesuatu Mahes mau berbagi ginjal dengan kakak."
"Cukup mama yang ngasih, dan kamu gak usah ikut-ikutan. Kakak masih kuat, dek."
Setelah kehilangan adiknya, Areska tidak pernah mengenal apa itu kedamaian dalam kehidupannya. Semua yang ia lihat hanyalah luka tidak ada yang bisa membuatnya bahagia dan merasa aman. Semuanya mendadak berubah, Areska nyaris tidak memiliki apapun dalam hidupnya selain dirinya sendiri. Kemudian tersadar bahwa masih ada sosoknya yang akan mempedulikannya.
Sebab kematian Mahes tetap menjadi pukulan yang begitu menyakitkan untuk ayahnya, Areska tidak bisa menolak ketika adiknya memberikan salah satu ginjalnya. Dan harus mengalami kegagalan ketika operasi itu berlaku. Di mata ayahnya Areska hanyalah human yang selalu menghancurkan. Padahal, Areska bisa kapan saja pergi. Dia sepenuhnya bukan benar-benar memiliki pertahanan yang paling terkuat, bertahan sampai saat ini saja sudah merupakan hal yang paling hebat sekali.
Yunita telah pergi karena berbagi ginjal dengan Areska dan Mahes sama halnya. Seperti dunianya hanya berpihak kepada anak lemah itu saja. Areska juga sebelumnya tidak berharap, karena yang ditakutkan selalu menjadi kenyataannya.
Jika dari awal Areska dapat mengetahui kelanjutan yang akan terjadi setelah keduanya berbagi ginjal untuk Areska, sudah pasti anak manis itu akan menolak. Lebih baik tersakiti seorang diri dari pada membiarkan orang-orang terkasih meninggalkannya lebih dulu. Areksa menyesal karena tidak melakukan penolakan, ia gagal menahan ibunya agar tidak memberikan apapun terhadapnya. Karena percuma saja, Yunita tidak akan menetap. Dan Mahesa juga sama, keduanya pergi setelah membantu Areska untuk bertahan hidup di dunia.
Setelahnya Sagara juga ingin memberikan hal yang sama. Namun, Areska menolaknya, dengan alasan ia tidak mau lagi untuk kehilangan. Meskipun yang di tahan justru akan dirinya tinggalkan.
Baru pertama kali dalam hidup seorang Areska, ayahnya bersikap kasar dan tidak mengakuinya sebagai darah dagingnya sendiri. Tidak di percayai oleh Sagara serta memilih untuk menyudahi. Ternyata, rasa sakitnya akan tetap ada meski ia sudah tiada.
Seandianya Areska tidak memiliki penyakit sialan seperti ini, pasti orang terkasih dalam kehidupannya tidak akan memilih mati untuk menggantikannya.
Rasa sakit serta helaan napasnya yang terdengar lelah, Areska memutuskan untuk tidak menceritakan kepada siapapun. Dan akhirnya ia lelah untuk terus bertahan.
Ginjalnya semakin terasa menyakitkan tak ada harapan untuk mempertahankan sesuai dengan apa yang Sagara pinta. Areska sudah memilih keputusannya sendiri, ia menerima segala pukulan dari ayahnya barang kali setelah itu akan di maafkan.
Kini Areska telah menutup mata untuk selama-lamanya. Ia kelelahan dengan segala sakit yang di tahan, pertahanannya telah di patahkan dan tidak ada lagi yang membantunya untuk melalui hari-hari yang cukup berantakan.
Karena Areska cowok dengan senyuman terbaik guna menutupi kata tak baik-baik saja. Dia sudah beristirahat dengan damai, dia mungkin sudah benar-benar menemukan ketenangannya bersama kedua orang kesayangannya itu. Areska sudah dipastikan tidak sakit lagi.
Hai inget kan sama Nana? Areska versi baru tapi dengan alur yang sama. Nana rasa penulisan yang waktu itu kurang berkenan dan enggak bagus gitu, makanya sekarang Nana revisi dan berharap kalian menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Ginjal Milik Areska | 𝙍𝙚𝙫𝙞𝙨𝙞𝙤𝙣
Fanfiction𝗜𝗻 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶𝗼𝗻 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗶 𝘀𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗸𝗮𝘁𝗮. Satu ginjal milik Areska yang tidak berfungsi dengan baik serta ginjal pemberian Mahes yang tidak membantu meringankan rasa sakitnya. Apa gunanya bertahan jika ia tidak d...