11

277 37 44
                                    

Di malam grand-opening, ada sebuah rahasia yang tidak diketahui Amber dan para tamu anabul.

Kael sedang tidak baik-baik saja.

Entah serangan dari mana, tiba-tiba cowok berkulit putih itu rindu dengan kekasihnya yang telah tiada, Mika.

Mika, Mika berambut silver yang mempunyai bulu putih lembut saat sedang menjelma sebagai kucing. Mika yang selalu bersamanya bahkan sebelum mereka turun ke bumi. Mika yang mencium bibirnya diam-diam usai bertugas bersama Nona Amber.

Sudah bertahun-tahun berlalu semenjak kejadian naas yang menimpa Mika. Seharusnya Kael tak lagi berduka, namun sesekali seperti hari ini--rasa rindu yang besar pasti muncul kembali.

Para kucing-kucing sudah pulang. Kini Kael tengah mengepel lantai toko yang tadi sudah ia sapu.

Saat langkahnya melewati counter, perhatian Kael teralih ke speaker yang tertata di atasnya. Dengan gesit tangan Kael meraih tablet yang tergeletak di lantai, membuka spotify, lalu menyalakan sebuah lagu yang pernah ia dengarkan bersama Mika.

We're fucking in a car, shooting heroin
Saying controversial things just for the hell of it ♪

Loved It If We Made It dari The 1975.

Kembali memegang tangkai pel, Kael menggerakkan tubuhnya mengikuti irama. Rambutnya yang agak ikal melompat-lompat ke udara, kakinya terus berdansa dengan heboh.

Ya, makna lagu ini bukan tentang romansa atau hal-hal baik lainnya. Lagu ini menceritakan tentang efek buruk modernisasi pada manusia.

Namun karena kenangannya bersama Mika, Kael jadi terikat seakan-akan lagu tersebut merupakan lagu cinta.

Pada saat itu, karena satu dan dua alasan Mika dan Kael tak sengaja menghadiri sebuah konser The 1975 di Atlanta, Amerika. Seingat Kael, mereka sedang bertugas menjaga seorang gadis yang merupakan tanggung jawab Amber saat itu. Entah untuk apa tujuan awal ke konser. Kael tidka terlalu ingat.

Yang jelas, Kael dan Mika ujung-ujungnya di front row, menyamar sebagai sepasang manusia yang lagi berparcaran di konser anak indie negara sana. Bahu Kael dipeluk Mika, dan mereka menyanyikan tiap lirik dengan lantang karena mereka sering menyetel CD band ini sebelumnya.

Di waktu itu mereka berdua sangat puas menertawakan keberlangsungan hidup manusia yang rumit, kompleks, dan kadang sangat tidak masuk akal.

Kael suka menertawakan hidup manusia asal bersama Mika.

Sekarang Mika sudah tiada. Hidup yang Kael tertawakan sekarang hanyalah miliknya sendiri.

Sembari lagu menghentak, cowok bertubuh jangkung itu berjalan ke arah rak besar yang menjual berbagai supply makanan hewan-hewan peliharaan. Ia sadar bahwa ada stok jenis makanan yang lupa diletakkan Amber, jadi ia inisiatif ke ruang gudang untuk mengambil stok tersebut.

Tidak ada yang spesial di gudang. Seperti gudang toko pada biasanya, banyak kardus tergeletak dimana-mana. Ada pula rak-rak metal kokoh tersusun rapi yang mengklasifikasikan berbagai macam barang.

Tahu dimana letak makanan kucing bermerk whiskas junior, Kael berjalan ke sisi kanan pojok ruangan.

Kumpulan kantong berwarna ungu yang ia incar telah ia temui, namun mata Kael malah salah fokus ke benda bulat berkilau yang berada di rak seberang.

Benda itu tersembunyi di balik kardus berisi kumpulan mainan anjing. Kalau Kael enggak mendekat, mungkin ia tidak akan tahu bahwa bola ajaib itu terletak di sana.

Benda tersebut pasti sengaja disimpan jauh dari gapaian Kael.

Mata Kael lantas berbinar. Bola kristal.

Bliss & Amber (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang