lembaran dua

3.2K 621 104
                                    

"Theoooo guten morgan!" Seru Jisa melambai semangat kearah Theo yang baru ngelepas helm nya.

Jisa menyodorkan sebuah totebag yang ngebuat Theo bingung tapi diterima juga, gak enak kalau nolak. "Ini apa?"

"Sarapan, Dimas bilang lo itu jarang sarapan kalau pagi jadi gue mau hari ini lo sarapan. Iya tau masakan gue ala kadarnya tapi gue harap lo makan ya?"

Theo menatap Jisa lamat sebelum beralih menatap totebag itu kemudian mengangguk. "Thanks."

"Santai, kekelas bareng gue ayo!" Theo menghela nafas, setelah turun dari motor dia pun terhenyak kala Jisa menarik pergelangannya menuju kelas.

"Ih tangannya halus, kek bayi." Kagum Jisa melepaskan tangan Theo dan tersenyum dengan mata berbinar.

Theo berdehem jengah dan mau ninggalin Jisa tapi panggilan lain mengintrupsi dibelakang mereka. Gak cuma Theo yang noleh tapi Jisa juga ikutan noleh.

"Theo!"

Andin, cewe cantik dengan bibir tebal berwajah imut. Definisi gadis idaman kaum adam karena gak cuma wajah yang cantik, tapi attitude gadis itu serta ketelatenannya dalam segala hal ngebuat Andin beneran jadi inceran banyak cowo.

Gak termasuk Theo, yang dia kejar cuma nilai bagus... dan menghindar dari Jisa.

Jisa menatap gak suka pada Andin, gatau kenapa padahal Andin gak ada salah sama dia tapi bawaannya kesel aja gitu apalagi sikap Theo yang jadi ramah kalau sama Andin.

"Kenapa Din?"

"Kata pak Bagas, pasangan lomba cerdas cermat lo ganti. Gue jadi sama lo, soalnya Bara diikutin lomba lain sama pak Bara."

Coba aja gue pinter, orang tolol kayak gue mana paham ginian

Theo mengangguk paham. "Gitu ya? Yaudah, mau belajar bareng?"

Jisa menoleh cepat menatap Theo. "Gue gak lo ajak?"

"Lo mau?"

"Engga sih."

Sabar Theo, jangan ngumpat. Batin Theo dengan bibir tersenyum padahal dalam hati udah ngomel-ngomel.

Andin menatap Jisa dan Theo bergantian. "Lo berdua pacaran ya?"

Jisa tersenyum lebar dengan raut angkuh. "Iya."

"Engga, boong. Gue gak mau pacaran sama dia sekalipun sisa cewe dibumi cuma ada Jisa."

"Mulut nya.. kit ati gue Yo." Dramatis Jisa mengusap ujung matanya, seolah-olah ada air mata yang turun dari sana padahal engga.

Udah kebal dia mah sama kata-kata menohok dari oknum Theo, tahan banting pokok nya mah.

"Ah.. gitu ya.. oh ya sore ini aja mau?"

"Iya, ntar pulsek langsung keperpus gue tungguin disana."

"NYAMUK AH AYO THEOOOOOO!"

"Astaga Jisa."


Tbc.

.

.

.

Yooa oh my girl as Andin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yooa oh my girl as Andin

[✔] CRUSH ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang