[✔] CRUSH ON YOU

lembaran tiga

"Sabar Jis sabar, orang sabar disayang setan." Ucap Dimas sok menguatkan Jisa yang lagi ngeliat Theo dan Andin yang makan bareng dikantin, mana ketawa ketawa lagi kan Jisa jadi panas.

Jisa menancapkan bakso nya dengan sadis ngebuat Dimas melotot, meringis ngilu. Dia pun menyenggol Jean yang dibalas pelototan. "Diem, ntar lo dimakan sama Jisa."

"Gue saranin sama lo, dengerin lagu justin bieber yang that should be me deh Jis biar makin makin kerasa dramatisme nya." Celetuk Dimas lagi.

"Bacot anjing, diem lo."

Dimas kontan keselek karena diumpatin sama Jisa, ini Jisa sekali ngumpat pas badmood seremnya sampe ketulang-tulang.

"Makanya, cocot lo kondisiin dong." Tukas Jean menyuap bakso kemulutnya dengan santai.

"Kalau cemburu ya jangan diliat Jis." Sahut Jean lagi.

"Gue punya mata."

"Yang bilang lo gak punya mata siapa? Gue nyuruh lo gak usah ngeliat Theo sama Andin," balas Jean.

Dimas yang berada diantara kedua cewe ini meringis, aura keduanya serem banget ngalah-ngalahin guru bk yang lagi ngehukum murid.

"Theo suka sama lo tau Jis." Jisa menoleh kearah Johnny yang baru bergabung dengan sepiring batagor.

"Hah?"

"Dia itu sebenernya suka sama lo, cuma apa ya.. dia gak sadar kalau dia suka sama lo. Lo liat aja, kalau dia gak suka sama lo gak mungkin kan dia masih ngeladenin lo dengan semua tingkah gila lo? Kalau gue diposisi Theo sih pasti ilfeel sama lo tapi disini dia gak ada ilfeel sedikit pun sama lo." Jelas Johnny yang membangun mood Jisa lagi.

Jean menyetujui. "Theo itu udah biasa sama tingkah lo, jadi secara gak sadar dia emang suka. Ya... emang gengsinya aja kelewat tinggi."

"Terus gimana?"

"Lo juga harus jual mahal dong anjir, biar dia sadar!" Seru Dimas mengebu-ebu.

"Jual mahal? Berarti ngacangin Theo dong? Ih gak tega..."

Ketiganya menggeleng karena jawaban Jisa. "Ya harus tega dong, kalau gak gitu gimana Theo mau ngaku?" Balas Johnny.

"Jual mahal nih?"

"Iya dodol!"

"Yaudah.. tapi tiga hari aja ya? Takut kangen."

"BUCIN TOLOL!"

Tbc.

.

.

.