4

14 2 0
                                    

Keesokan paginya pun, setelah bangun dari tidur nyenyakku di malam hari.

Lagi-lagi pikiranku sudah tertuju padamu.

Apa kamu sudah bangun?

Apa kamu sudah melaksanakan kewajibanmu?

Siapa yang menyiapkan sarapanmu?

Bisa kau bayangkan, betapa aku sangat memikirkanmu?

Setiap hari, setiap waktu.

Tapi anehnya, aku tak pernah bosan dengan semua itu.

Tak pernah bosan memikirkanmu.

Tentang TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang