Keesokan paginya pun, setelah bangun dari tidur nyenyakku di malam hari.
Lagi-lagi pikiranku sudah tertuju padamu.
Apa kamu sudah bangun?
Apa kamu sudah melaksanakan kewajibanmu?
Siapa yang menyiapkan sarapanmu?
Bisa kau bayangkan, betapa aku sangat memikirkanmu?
Setiap hari, setiap waktu.
Tapi anehnya, aku tak pernah bosan dengan semua itu.
Tak pernah bosan memikirkanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Temu
Short StoryAku menulisnya untuk orang istimewa yang hadir di kehidupanku. Makna hadir bisa jadi singgah atau menetap. Katanya, singgah hanya sekedar 'pernah hadir'. Sedang menetap bisa jadi selamanya. Kamu, bagaimana? (Hanya untaian kata tentang perasaan kepa...