1

1.4K 154 11
                                    

Hari ini adalah minggu kedua gue sekolah di sekolah yang baru. Gue baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta dua minggu yang lalu. Karna papa yang dipindahkan tugas ke Jakarta jadi kami sekeluarga ikut pindah juga. Sebelumnya pekernalkan nama gue Airine. Gue berusia 17 tahun. Gue adalah anak kedua dan tiga bersaudara.

"Airin bangun. Lo bisa telat nanti kalau lo lanjutin tidurnya" teriak Abang gue namanya Aldo.

"IYA" Gue berteriak dan setelah itu gue langsung turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Setelah selesai gue langsung ikut gabung ke meja makan.

"gimana sekolahnya? Gak ada yang ganggu kamu kan selama disana" tanya Aldo

"Sejauh ini sih aman-aman aja"

"Udah dapat temen belum?"

"Ada sih cuman satu. Itupun teman sebangku"

"Cowoknya ganteng-ganteng gak"

"Bang Aldo udah ya stop tanya Airine lagi. Mending Bang Aldo ikut Airine ke sekolah aja biar tau semua"

"Ya kan gue nanya kayak gitu biar gue tau siapa aja yang deket sama adiknya"

"Dasar posesif. Cari pacar sana"

"Ntar gak ada yang jagain lo kalau gue cari pacar"

Mama yang melihat gue selalu bertengkar dengan abang gue langsung melerai kami berdua.

"Kalian itu ya kerjaan berantem terus. Coba sekali-sekali akur, biar mama seneng lihatnya"

"Bang Aldo tuh Ma bikin kesel aja"

"Lo kali yang bikin kesel"

"Udah dong Aurel juga kesel liat bang Aldo sama Kak Airine berantem terus" kesal Adik gue yang bungsu.

Setelah selesai sarapan. Gue memutuskan untuk berangkat sekolah.

"Mama Airine berangkat dulu ya" Gue pamit sama mama dan tidak lupa gue cium pipinya sebelum berangkat.

.

.

.

"Airine, gimana setelah lo seminggu sekolah disini. Udah ada yang bikin suka"

"Sejauh ini sih gak ada ya. Gue juga gak mau fokus ke situ dulu Jen"

"Ke kantin yuk, gue lapar nih"

"Yuk"

Setelah gue sama Jeny sampai di kantin. Belum sempat duduk tapi gue udah denger yang di kantin pada heboh karna ada yang berantem.

"Liat yuk" ajak Jeny sambil menarik tangan gue.

Setelah sampai disana, yang gue liat dua cowok yang saling memukul. Salah satu dari mereka udah ada yang babak belur dan penuh luka lebam di wajahnya. Gue sempat meringis melihat wajahnya seperti itu. Tidak lama setelah itu guru BK dateng dan langsung melerai mereka berdua.

"Varo. Kamu tuh ya gak bosen apa tiap hari kerjaannya berantem terus"

"Dia dulu pak yang pukul saya, ya jadi saya bales lah"

"Mau siapa pun yang mukul duluan bapak tidak peduli. Sekarang kalian berdua ikut bapak ke kantor"

Kami semua bubar dan langsung kembali duduk. Gue gak nyentuh makanan gue sama sekali dari tadi dan terus melamun.

"Lo gak makan. Melamun terus daritadi gue liat. Dia tuh emang suka berantem"

"Gue gak mikirin dia ya"

"Dia tuh punya nama. Nama aslinya tuh Egi Alvaro, tapi dia tuh udah terkenal di panggil Varo"

'jadi namanya Egi Alvaro' batin Airine.

Pelangi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang