4

545 121 11
                                    

Sekarang Egi berada di tempat langganannya. Egi menjadi perhatian para guru disana. Dia kembali dipanggil guru BK karna Egi membuat keributan di sekolah.

"Kamu ini gak bosen apa masuk buku hitam saya terus"

"Kalau bosen gak usah ditulis pak"

"Dibilangin malah ngelawan lagi kamu. Gak pernah diajarin orang tua kayaknya. Sekarang kamu panggil papa kamu kesini. Bapak mau ngomong sama dia"

"Dia gak punya pak" Egi langsung melihat ke arah Dodi yang berdiri di samping dengan luka di sudut bibirnya.

"Dia tuh anak haram pak, makanya kelakuan dia kayak gini. Suka mukulin orang"

Egi yang mendengar itu hanya bisa meredam amarahnya.

"Ya udah panggil mama kamu aja kesini"

"Mama saya sakit pak"

"Kamu gak bohong kan sama saya"

"Mama saya emang sak--"

"Pak Yanto" Panggil salah satu orang yang memotong pembicaraan Egi dan langsung masuk ke kantor.

"Pak Cahyo silahkan masuk"

Egi yang menunduk sedari tadi langsung menoleh ke arah Pak Cahyo yang baru saja datang. Sedangkan Dodi langsung mendekat setelah melihat papanya datang.

"Ada apa ini Pak Yanto?"

"Ini loh Pak Cahyo. Siswa ini membuat keributan dengan anak bapak. Jadi saya memanggil mereka berdua kesini untuk meminta penjelasan dan yang memukul duluan tadi adalah siswa ini" tunjuk Pak Yanto ke arah Egi yang sudah mulai menundukkan kepalanya lagi.

"Kenapa kamu pukul anak saya?"

Egi hanya diam saja dan masih setia menundukkan kepalanya. Dia tidak mau melihat melihat pria yang sudah membuat keluarganya menderita selama ini.

"Kalau saya tanya itu dijawab"

"Iya diam aja lo. Tadi aja banyak bacotnya"

Egi yang sudah tidak tahan lagi. Akhirnya mulai angkat bicara.

"Anak mana yang terima jika mamanya dibilang jalang depan umum. Saya mukul dia karna dia melakukan itu pada saya. Saya tahu kalau saya ini anak haram. Tapi saya gak diam aja kalau itu menyakut ke mama saya"

Semua orang yang berada disana hanya diam setelah mendengar penjelasan dari Egi termaksud Pak Cahyo yang saat ini tengah menatap Egi yang masih setia menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba saja ponsel yang berada di saku Egi berdering. Egi yang terkejut dengan dering itu langsung meminta izin sebentar untuk mengangkat telpon.

"Halo mbak Susi?"

"Nak Egi. Nyonya kambuh lagi dan sekarang mbak lagi bawa dia kerumah sakit"

"Egi kesana sekarang mbak"

Egi langsung mematikan telponnya dan meminta izin untuk pamit. Tapi dia malah tidak mendapatkan izin.

"Pak. Ini darurat pak. Mama saya masuk rumah sakit. Saya janji kok pak saya bakal balik kesini lagi"

"Gak bisa lo pasti mau lari dari masalah kan makanya buat alasan kayak gitu"

"Gue gak bicara sama lo" ucap Egi dengan penuh penekanan sambil menunjuk Dodi tepat di depan mukanya.

"Pak saya mohon. Saya perlu ke rumah sakit sekarang. Saya mohon pak please" ucap Egi sambil berlutut di depan Pak Yanto sambil menangis.

"Saya gak mau kehilangan mama saya pak. Saya gak mau ditinggal orang yang paling saya sayang hiks hiks"

"Berdiri gak usah banyak drama kayak gitu" ucap Dodi dengan nada remehny. Egi yang sudah habis kesabarannya langsung berdiri dan memberikan pukulan lagi ke arah Dodi. Tapi sebelum pukulan itu sampai di wajah Dodi. Egi sudah mendapatkan tamparan keras terlebih dahulu dari Pak Cahyo yang membuat Egi langsung terjatuh ke lantai.

"Lancang sekali kamu mau pukul anak saya lagi. Pasti gak pernah diajarin sama orang tua kamu kan"

"SAYA TANYA SAMA ANDA. DULU WAKTU MAMA SAYA PERLU ANDA. ANDA KEMANA? BAHKAN ANDA DENGAN TEGANYA MELENYAPKAN NYAWA ANAK ANDA SENDIRI" Teriak Egi dengan penuh amarah. Orang yang berada disana cukup terkejut setelah mendengar fakta bahwa Egi adalah anak dari Pak Cahyo.

TBC

Pelangi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang