Siang hari ini kota Surabaya sedang di guyur hujan yang begitu lebatnya, terdengar suara petir menyambar-nyambar sampai kilatan cahayanya masuk menerobos salah satu kamar yang jendelanya sudah tertutup dengan rapat. kilatan cahaya itu sama persis dengan flash kamera yang di nyalakan ketika hendak berfoto.
Seorang gadis sedang meringkuk di atas tempat tidur oh. . . Bukan, itu bukan tempat tidur atau paling tepatnya persis seperti sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu kemudian di geletakkan begitu saja di pojokan sebuah ruangan yang lebih mirip seperti sebuah gudang, namun seorang gadis remaja menganggap gudang ini adalah sebuah kamar yang begitu nyaman menurutnya dan sebuah bantal yang sudah usang menemani gadis cantik ini. Gadis itu menangis terisak-isak dengan mendekap guling ya dengan begitu erat seakan hanya guling itu saja yang kini menjadi teman yang setia baginya.
Bella adalah gadis cantik dan juga lugu yang baru saja lulus SMA satu Minggu yang lalu, Bella hidup dengan ibu dan juga Kakak tirinya semenjak almarhumah ayahnya meninggal karena penyakit serangan jantung lima tahun yang lalu. Semenjak ayahnya meninggal ibu tiri dan juga kakak tirinya selalu menyiksanya dan menjadikan Bella seperti sebuah pelayan di dalam rumahnya sendiri.
Tapi Bella tidak mempermasalahkan akan hal itu karena baginya asalkan masih bisa bersekolah maka itu tidak menjadi masalah baginya. Perjuangan Bella pun berbuah manis setelah dia lulus SMA dengan nilai terbaik, satu Minggu yang lalu saat dia baru lulus SMA pada awalnya Bella ingin mencari perkerja dan juga melanjutkan kuliahnya namun siapa sangka jika Laura yang merupakan ibu tirinya malah menjodohkannya dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah dia kenal sebelumnya.
Bella menolak perjodohan ini walaupun itu wasiat ayahnya namun Laura menghajar Bella habis-habisan hingga gadis itu pasrah dan menyetujui perjodohan ini.
Tap. . .tap. . .tap. . .Brak!
Bella segera mendudukkan tubuhnya ketika mendengar suara langkah kaki panjang menuju ke dalam kamarnya, Bella melihat seorang wanita cantik yang usianya sekitar 22 tahun masuk kedalam kamarnya dengan menyungingkan senyuman sinis kepadanya.
Wanita ini bernama Wilona Kakak tirinya! Wilona sangat cantik dengan wajah yang di balut makeup tebal, kulitnya putih seakan bercahaya dan juga tingginya sekitar 165 cm memiliki bentuk tubuh yang sangat langsing siapapun pria pasti akan tergila-gila padanya.
Menyeka air mata yang ada di wajahnya dan beranjak berdiri perlahan menarik tubuhnya dari posisi duduk dan berdiri di depan Wilona dengan menundukkan kepalanya takut bertatap muka dengan wanita cantik yang ada di hadapannya ini.
"Kak Wilona bisa memanggilku, tidak perlu capek-capek datang kemari," mengigit bibir bawahnya takut dengan kedua tangan mencengkeram dress Kumal bekas milik Wilona yang di berikan padanya tiga tahun yang lalu.
"Adik ku sayang, kenapa kau ketakutan seperti itu aku hanya ingin memberitahukan padamu jika Ibu ingin kau membersihkan dirimu kemudian bertemu dengan ibu di ruang tamu," sahut Wilona dengan menepuk pundak Bella beberapa kali kemudian berlaku pergi meninggalkan kamar ini tanpa menunggu sahutan Bella terlebih dahulu.
Wanita ini datang dan juga pergi seperti hantu saja.
"Tuhan lindungilah aku," batin Bella dengan menatap punggung Wilona yang baru saja melewati pintu kamarnya dengan membanting pintu tersebut begitu keras sampai Bella terjingkat kaget.
Wilona berjalan menuju keruang tamu dan langsung mendudukkan tubuhnya di ruang kosong yang ada di sampingnya, tangan wanita itu sudah siap mengambil kue bolu yang sudah tersaji di atas meja terbuat dari kayu yang ada di hadapannya namun Laura segera memukul kasar tangan anaknya kesal sembari berkata.
"Jangan berani makan semua ini karena sebentar lagi akan ada tamu penting yang akan datang," tandas Laura dengan mata melotot menatap kearah Wilona.
Wilona dan juga Laura hidup dengan sederhana namun mereka tidak pernah kekurangan sedikitpun sebab almarhumah ayah Bella telah meninggalkan banyak warisan tanah, rumah dan juga perkebunannya untuk mereka. Dan karena sebab itu juga mereka tidak mengusir Bella dari rumah ini. Sebenarnya saat Bella menginjak usia 17 tahun semua ini akan menjadi milik Bella tapi Laura tidak pernah memberitahukan akan kenyataan itu. Laura dan juga Wilona selalu bilang jika almarhum papa Bella meninggalkan banyak hutang.
"Loh tadi kan Pak Andi sudah datang dan dia juga sudah pulang setelah Ibu setuju untuk menikahkan garis bodoh itu dengan anak majikannya Pak Andi yang tidak laku mungkin," ucap Wilona asal bicara sembari menerawang ke kejadian tiga jam yang lalu. "Siapa lagi yang akan datang?" Wilona penasaran dengan masih menatap kearah makanan yang ada di atas meja seperti ingin mencomot roti donat dengan banyak taburan keju di atasnya sungguh menggoda Wilona yang begitu menyukai keju ini.
Ada kue bolu, kue pisang, kue nastar dan juga beberapa camilan lainnya dan ada juga teh hangat dan juga kopi yang sengaja sudah di siapkan di atas meja.
"Pak Arka dan juga putranya akan segera datang," menatap Wilona dengan mata berbinar-binar bahagia. "Tadi Pak Andi pulang karena hendak menjemput Pak Arka dan juga putranya yang sedang menginap di Wellness Hotel," jelas Laura dengan menatap kearah putrinya yang langsung terjingkat kaget mengetahui jika adik tirinya ini akan menikah dengan orang kaya bahkan calon mertuanya itu menginap di salah satu hotel bintang lima di kota Surabaya! Pak Andi adalah asisten Pak Veron, calon suami Bella jika kelak mereka jadi menikah.
Waktu almarhum ayah Bella dan juga Pak Arka dulu ya, adalah teman baik dan keduanya juga berteman dari bangku SMP sampai kuliah bahkan keduanya masih berhubungan baik setelah mereka menikah. Namun Pak Arka pindah ke Jakarta setelah dua tahun menikah dengan istrinya yang sekarang sudah almarhum.
Almarhum ayah Bella masih tetap tinggal di Surabaya dan semenjak saat itu mereka berdua sudah tidak pernah berhubungan lagi hingga tiba-tiba suatu saat Pak Arka teringat lagi dengan janjinya yang akan menjodohkan kedua anak mereka setelah dewasa nanti.
Pak Arka menyuruh asistennya menyelidiki tentang kehidupan Sahabatnya dulu bernama Dika yang merupakan ayah Bella, dan setelah Pak Arka mengetahui jika sahabatnya Dika telah meninggal sudah lama dan memiliki seorang anak gadis yang baru saja lulus SMA, mulailah Pak Arka berpikir hendak menjodohkan anaknya Veron dengan Bella sesuai dengan janjinya dulu dengan almarhum Dika sahabatnya.
Bella sudah selesai mandi dia sekarang kelihatan lebih segar tidak seperti sebelumnya yang acak-acakan, gadis itu berjalan menuju ke ruang tamu dengan menundukkan kepalanya. Laura terkejut melihat anak tirinya ini memakai baju kumuh yang bahkan sudah sobek kecil di beberapa bagiannya dan bekas jahitan juga terlihat di beberapa bagian lainnya bahkan kain lap di dalam rumah ini saja lebih bagus dari baju yang anak tirinya ini pakai saat ini.
"Ibu cepat suruh gadis itu ganti baju apa kata Pak Arka jika melihatnya seperti ini kita akan terkena masalah nanti," bisik Wilona pelan pada Laura yang malah bengong menatap kearah Bella.
Laura segera bangkit dari posisi duduknya kemudian menghampiri Bella dengan tersenyum manis seakan dari senyuman itu juga bisa di artikan ada udang di balik batu.
"Sayang kenapa kau memakai baju kumuh dan juga kucel seperti ini," tanya Laura dengan membelai pipi Bella lembut. Bella langsung terjingkat kaget dan ketakutan karena tidak jarang jika sudah seperti ini Laura akan mendaratkan satu tamparan keras di pipi Bella.
Setelah baca jangan lupa tinggalkan komentar dan juga ikuti akun wattpad Khairin Nisa maka saya akan sangat berterimakasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku
RomansaBella seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun. Semenjak ayahnya meninggal Bella ikut dengan ibu dan juga kakak tirinya. Bella di perlakukan seperti sebuah pelayan di dalam rumahnya sendiri dia harus tidur di gudang sedangkan kamarnya yang nyaman...