Seola berkali-kali mengirimkan pesan ke nomor Bona namun semuanya hanya dibaca tak dibalas.
'Arrrgghhhh Seola pabooo...' kesalnya pada diri sendiri. Bagaimana dia menghadapi Senin besok dan hari-hari selanjutnya di kantor? Bagaimana jika Bona beneran marah karena perbuatannya kemarin.
Ting.
Tiba-tiba nada pesan masuk, diliriknya handphone di atas meja, dari Bona.
Jiyeon: Semua album udah sampai di masing-masing hub ya. Besok siap kirim semua pre order.
Seola masih termenung melihat pesan itu. Singkat dan tentang pekerjaan. Sama sekali tak membahas atau pun membalas pesan Seola tentang mereka.
Hyunjung: Ah oke. Gomawo. Besok mau kujemput ke kantor?
Jiyeon: Nope. Aku berangkat bareng Appa.
Aaarrrggghhhh. Seola frustasi membaca pesan Bona yang singkat-singkat dan terkesan dingin. Pasti Bona beneran marah sama dia. Huff... Tapi paling tidak Seola tau bahwa Bona sangat profesional masalah pekerjaan, semoga relasi mereka di kantor tidak terimbas.
Sementara itu...
Di kamarnya, Bona menahan diri untuk membalas pertanyaan-pertanyaan Seola yang Ia sendiri tak tahu jawabannya. Maka dari itu Ia hanya membalas seperlunya dan semuanya tentang pekerjaan.
Seola bertanya apakah dia marah? Bona tidak tahu jawabannya.
Seola juga bertanya apa yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki kesalahan dan kelancangannya? Bona juga tidak tahu.
Bona bingung dengan dirinya sendiri.
Ia baru kenal Seola belum genap sebulan. Tapi Ia seperti tak ingin lepas darinya dan ingin selalu berada di dekat Seola.
Awalnya Bona mengira Ia menemukan kenyamanan seorang sahabat pada diri Seola dan Exy. Yap, pada Exy benar... Ia selalu bahagia mendengar lawakan Exy dan selalu senang melakukan segala aktivitas bersama Exy, namun saat bersama Seola, kenyamanan beda yang dirasakannya.
Sebagai wanita dewasa, Bona paham ini perasaan apa. Namun Ia masih tak yakin, karena bagaimana mungkin? Seorang Kim Jiyeon, penakluk para lelaki tampan sejak sekolah hingga kuliah, tiba-tiba sekarang takluk oleh seorang perempuan bernama Kim Hyunjung.
Tidaaaaaak.... (biar dramatis gitu critanya)
__
Seola bangun pagi sekali dan bersiap dengan cepat. Ketika sampai kantor, baru petugas kebersihan yang datang.
Ia kemudian menuju ruangannya dan mondar-mandir gak jelas sambil mengintip ruangan sebelah, berharap melihat Bona. Padahal jika Ia melihatnya pun, Seola tidak tahu juga mau berbuat apa.
'Pagi amat tumben...' Exy datang dengan wajah fresh menyapa Seola.
'Iya, kan ini hari spesial debut pertama team kita...' alasan Seola.
Sudah jam 10, Bona tak tampak juga di ruangannya.
'Yuk ke hall...' ajak Exy, sementara Seola mengangguk lemah dan mengikuti langkah Exy ke hall, tempat press release debut penyanyi baru perusahaan mereka.
Bona ternyata sudah disana. Duduk tepat di sebelah ayahnya, CEO Kim.
'Aigo Hyundongieee... Ingat siapa dirimu dan jangan ulangi kesalahan kepada anak CEO mu...' gumam Seola untuk dirinya sendiri.
'Hah? Apaan? tanya Exy.
'Eh, enggak kok...' kata Seola, pandangannya tak lepas dari Bona. Namun sepertinya yang dipandang sengaja menghindari menatapnya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Feeling
FanfictionSeola mulai bisa menata kembali hidupnya pasca berpisah dari Jiho, mantannya. Pelan-pelan ia menata hidupnya kembali dan memutuskan mandiri, tinggal di apartement serta mengirim kembali lamaran-lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Hanya butuh waktu...