Luhan dan Pacarnya

512 58 8
                                    

"Kemarin dia datang padaku, tahu! Kukira dia mau mengembalikan barangku yang dipinjamnya beberapa hari yang lalu, tapi nyatanya dia mengajakku berkencan!" serunya bersemangat.

Riuh rendah dua orang yang ikut duduk bersamanya di salah satu sudut kafe itu terdengar, membuatnya tertawa malu. Dia menepuk udara seolah berkata, ah, itu biasa saja! sembari berusaha untuk menyembunyikan kesalahtingkahannya dan rona merah di pipi.

"Lalu Chanyeol mengajakmu kemana?" salah satu dari temannya, Kyungsoo namanya, bertanya dengan antusias.

Yang bercerita, Baekhyun, menjawab, "Entahlah. Dia tak menyebutkan tempat." sembari menaikkan kedua bahunya sekali. Kemudian pandangannya beralih kepada temannya yang lain, yang duduk di sebelah Kyungsoo, yang diam saja sedari tadi. Dia memang tipe orang yang suka mendengarkan, sih... Tapi Baekhyun tak tahan melihatnya memperhatikan mereka dan sesekali tersenyum sebagai tanggapan.

Baekhyun tidak suka Luhan diam saja. Jadi dia menyeret Luhan masuk ke dalam percakapan dengan bertanya, "Oh iya. Kemarin kau cerita padaku kalau pacarmu akhirnya bisa meluangkan waktu untuk bertemu denganmu. Jadi bagaimana kemarin? Lancar?"

Luhan tersenyum kecil, mengangguk. "Lancar." jawabnya singkat.

Baekhyun tak puas. Kyungsoo juga yang mendengarkan jadi penasaran. Matanya yang bulat jadi semakin bulat karena rasa ingin tahunya soal pacarnya Luhan. Pasalnya, mereka belum pernah bertemu dengan pacarnya Luhan. Pun, pacarnya Luhan tak kuliah di kampus yang sama dengannya. Pacarnya Luhan sudah bekerja.

"Kenapa kau tak cerita secara lengkapnya pada kami?" protes Baekhyun.

Luhan tertawa. "Tidak banyak yang kami lakukan, Baekhyun. Kami hanya keluar makan, cari udara sebentar, lalu kembali pulang. Dia terlalu sibuk."

"Memangnya pekerjaannya apa?" tanya Kyungsoo spontan, sesaat setelah Luhan selesai menjelaskan dengan singkat.

Luhan tersenyum, maklum. Ia memang tak banyak cerita soal pacarnya pada kedua teman sekelasnya ini. Jadi wajar kalau temannya bertanya demikian.

"Eum... Kalau aku hanya bisa bertemu dengannya sekali selama dua minggu, dan tak lama pula durasi bertemunya karena dia yang harus pergi ke beberapa tempat, menurutmu apa pekerjaannya?"

"Traveller?" jawab Kyungsoo ragu. Keningnya berkerut setelah menjawab demikian. "Tapikan traveller bukan pekerjaan..."

Luhan terkekeh.

"Oh, pebisnis, ya?" tebak Baekhyun. Ia nampak optimis jawabannya benar namun luntur seketika Luhan menggeleng sebagai jawaban. "Lalu apa? Cepat beri tahu kami. Kau suka sekali sok-sok misterius begini."

"Nanti kalian juga tahu kalau kalian bertemu dengannya." jawab Luhan kalem. Ia nyengir saat Baekhyun mencebikkan bibir jengkel dan Kyungsoo memutar kedua bola matanya malas. "Serius, aku sudah minta padanya untuk meluangkan waktu supaya bisa bertemu dengan kalian. Dia bilang akan mengabariku dalam waktu dekat ini."

"Yang benar?" Kyungsoo sangsi. Luhan sudah sering sekali berkata demikian tapi hasilnya nihil. Baik Kyungsoo maupun Baekhyun jadi merasa terbohongi.

"Iya..."

"Aku jadi penasaran pekerjaan pacarmu itu apa." gumam Baekhyun kemudian. Ia memicing pada Luhan ketika mengomel, "Kau, sih, kode-kodean melulu. Memangnya macamnya pekerjaan itu hanya sepuluh? Ada banyak, tahu! Aku dan Kyungsoo, kan, tidak mungkin menyebutkan satu-satu sampai tebakan kami benar..."

Luhan kali ini tertawa. "Ya maaf... Pekerjaannya memang tak bisa diumbar begitu saja. Jadi-"

"OH! PACARMU AGEN RAHASIA?!" seru Kyungsoo terkejut saat menebak sendiri. Mata bulatnya membola, lucu sekali. Suaranya yang cukup keras membuat Luhan yang ada di sebelahnya lantas tersentak. Sementara Baekhyun refleks menutup bibir Kyungsoo yang hendak terbuka dengan tangannya, siap menyemprot Luhan dengan pertanyaan antusiasnya.

Ten Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang