Istirahat

251 49 10
                                    

Ada banyak artikel yang muncul soal Sehun, Hyeji, dan Luhan. Bahkan ada pula artikel yang trending. Beberapa di antaranya menuliskan soal hubungan Sehun dan Hyeji yang diganggu oleh Luhan. Ada juga yang menuliskan kalau Luhan adalah orang ketiga di antara Sehun dan Hyeji. Yang paling parah itu artikel yang menyebutkan bahwa Luhan yang berusia 10 tahun lebih muda dari Sehun, memanfaatkan harta Sehun selama berhubungan dengannya. Artikel-artikel itu sungguh menyakitkan. Itu jurnalis yang menulisnya apa tak punya hati nurani saat mempublikasikannya?

Tak lama setelah kejadian di pusat perbelanjaan itu, agensi mengeluarkan pernyataan tanpa melibatkan Sehun lagi dalam pembahasannya. Mereka bilang kalau Sehun tak memiliki hubungan apa-apa dengan orang yang memakinya--Luhan, dan hubungannya dengan Min Hyeji masih berjalan baik-baik saja. Sehun, sih, diam saja. Dia sudah terlanjur malas berhubungan dengan agensi.

Memang kadang pernyataan agensi ada benarnya juga. Pada dasarnya mereka ingin melindungi artis-artisnya. Hanya kadang Sehun tak suka dengan agensinya yang cukup sering mengambil keputusan secara sepihak. Seperti... pendapat Sehun dan keinginan Sehun untuk mempertahankan reputasi 'bersih'-nya tak didengarkan dengan baik.

Terserahlah. Sehun lelah mengoceh sendiri meski diminta oleh agensi.

Sekarang sudah dua hari berlalu semenjak Luhan yang marah-marah di pusat perbelanjaan itu. Sehun kini duduk di kursinya, memandangi Luhan yang tertidur di ranjang, tak jauh dari tempatnya berada.

Kemarin ia menjemput Luhan dari tempat tinggalnya Kyungsoo. Saat itu ia melihat Luhan diam saja, duduk di sofa ruang tengah, mencampakkan makanan yang sudah Baekhyun dan Kyungsoo siapkan untuknya di meja. Baekhyun bilang, "Luhan menangis. Mungkin dia takut sekali karena dia tak cerita pada kami kenapa tangisnya tak berhenti-berhenti. Apalagi setelah dia tahu ada banyak sekali pesan yang masuk dan komentar di media sosialnya. Luhan terguncang."

Ya, Luhan memang terguncang. Saat Sehun datang kemarin, tangisan Luhan bahkan lebih deras saat melihatnya. Luhan meminta maaf, lalu memeluknya erat. Sehun bisa merasakan ketakutan yang besar pada pelukan Luhan hari itu.

Sehun lantas tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau Hyunjae sudah membereskan apa yang ia pinta kemarin. Tiba-tiba Sehun kalut. Sehun harus memutar otak untuk itu. Sehun tak ingin membuat ini jadi lebih beresiko untuk Luhan.

Terlalu larut dalam pikirannya, Sehun sampai tak sadar kalau Luhan sudah terbangun dari tidur. Pacarnya itu menggeliat, mendudukkan tubuh, dan tak sengaja melihat Sehun yang melamun di dekatnya. Luhan hanya memandanginya, tak mengatakan apapun. Bahkan saat Sehun sudah sadar akan dirinya, dan menghampirinya untuk memeluknya, Luhan tetap diam.

Luhan masih belum bisa menenangkan diri setenang-tenangnya. Meski ia sudah bisa tersenyum dan berkata kalau dia baik-baik saja, sebenarnya dalam diri Luhan, dia masih berkecamuk. Ia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi sekarang ini. Luhan terlalu teledor. Luhan terlalu bodoh.

Kini, apa yang ditakutkannya terjadi. Ia menjadi bumerang untuk karir Sehun. Luhan tak tahu harus berbuat apa lagi.

"Merasa lebih baik?" tanya Sehun setelah ia mengurai pelukan pada Luhan. Lelaki itu menangkup kepala Luhan yang kecil, menelusuri setiap inchi wajah Luhan yang muram.

Luhan masih tak menanggapi. Sehun menghela napas. Ia beralih pada pergelangan kaki kanan Luhan yang bengkak, bertanya, "Kakimu masih sakit?"

Sesaat Luhan bergeming sebelum ia menjawab dengan gumaman halus beserta gelengan kecil.

Sehun tak percaya, namun tak
ingin mengaitkannya dengan obrolannya dengan Luhan hari itu. Sehun tak ingin merusak suasana. Ia tahu Luhan masih terpukul soal insiden kemarin. Jadi mungkin untuk saat ini ia tak akan mengingatkan Luhan soal itu. Jadi ia mengalihkan topik.

Ten Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang