SATU TITIK TERANG

111 84 10
                                    

Cerita ini di mulai sekitar 5 tahun yang lalu.Saat itu aku masih berusia 23 tahun dan Siska sekitar 15 tahun masih sekolah disalah satu SMP di bogor.Saat itu kami masih tinggal bersama ayah dan ibu kami di bogor.Keluarga kami tidak pernah harmonis, selalu ada pertengkaran antara ayah dan ibu setiap hari.Faktor utama pertengkaran mereka tidak lain adalah faktor ekonomi.Ayah sudah lelah bekerja dan tidak mau lagi menafkahi kami.

Suatu hari ayah yang sudah tidak tahan hidup susah memutuskan untuk bercerai dengan ibu,demi memilih wanita kaya pilihan ayah.Kami semua terpukul dengan keputusan ayah.Dia meninggalkan ibu yang sakit-sakitan dan Siska yang masih sekolah.

"Sekarang ayah sudah pergi,dan aku harus merawat ibu dan membiayai sekolah Siska.Baiklah mulai besok aku harus bekerja,aku pastikan ibu sembuh kembali dan Siska bisa sekolah lalu melanjutkan kuliah."ucapku dengan penuh semangat.

Keesokan paginya aku berangkat untuk melamar kerja.Bermodalkan ijazah SMP dan uang tabunganku aku berangkat dengan penuh semangat.

"Semoga aku mendapatkan pekerjaan yang layak."ucapku sambil berangkat.

Sesampainya di tempat kerja aku langsung melamar dan menemui pemilik perusahaan.Namun, untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut minimal ijazah yang harus di miliki adalah sarjana.Sementara itu aku hanya memiliki ijazah SMP.Dan ijazah SMP hanya bisa menjadi pelayan OB,aku tidak punya pilihan lain dan aku menyetujuinya.

Diperjalanan menuju rumah aku sebenarnya menyesal aku takut jika ibu dan Siska malu aku bekerja menjadi pelayan OB.sesampaimya aku di rumah aku sangat terkejut.

"Ada apa ini?kenapa ada bendera kuning di rumahku?

Aku langsung berlari dan masuk kedalam rumah.Alangkah terkejutnya aku melihat ibu sudah di tutupi kain kafan.

"Inalillahi.....ibuuu!!!
"Ibu kenapa bu,bangun bu....."
"jangan tinggalin kami buu"
"Maafin Rama buu.....Rama belum bisa buat ibu seneng"
"Siska ibu kenapa bisa jadi gini?"

Siska terdiam menangis dan tidak menjawab pertanyaanku.Kemudian salah satu tetanggaku menjawab.

"Ibumu sakit keras Rama, seharusnya kemarin di bawa kerumah sakit.ucap tetanggaku.

"Pak saya bisa minta tolong?"

"Minta tolong apa Rama?"

"Toling sampaikan kabar duka ini kepada ayah,tolong suruh ayah pulang.

"Baiklah Rama nanti bapak sampaikan keayahmu."

Dari upacara pemakaman sampai tujuh hari ibu ayah tidak kunjung datang.kemudian tetanggaku datang dia mengatakan:
"Rama ayah tidak kamu ga bisa pulang,dia bilang dia lagi sibuk bekerja."
"Ayahmu juga bilang bahwa dia mau menikah lagi."
"Tadi saya melihat ayah kamu sedang jalan-jalan di mall bersama wanita dan anak kecil."
Setelah mendengarkan apa yang tadi tetanggaku ceritakan aku sangat sedih kenapa cobaan selalu menimpaku.Di saat aku sedang sedih dan terpuruk Siska datang dari belakang dan merangkulku.

"Kak jangan sedih,Siska aja ga sedih masa kakak malah sedih sampe nangis lagi hehe..."
"Besokkan kakak kerja,sekarang kakak tidur besok Siska bikinin sarapan buat kakak."

"Tapi Siska,kakak cuma jadi pelayan OB,ngak terpandang, kamu ga malu??"

"Kenapa harus malu?"
"Pekerjaan kakak kan halal."
"Yang penting kakak kerjanya yang semangat, jujur,displin,jangan pulang malam-malam juga, jangan jajan sembarangan."

Mendengar nasihat Siska aku menjadi bersemangat kembali dan tak sabar ingin berangkat kerja.

"Baiklah kalau begitu besok kakak akan bangun pagi dan berangkat kerja dengan semangat."
"Kakak janji bakal biayain kamu sekolah sampe kuliah dan jadi sarjana."

"Makasih ya kak, Siska janji bakal sungguh-sungguh belajar agar bisa kuliah."
"Makasih ya kak" ucap Siska memelukku



HANTU LEMARI JATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang