7. First step

60 5 2
                                    

"Joohyeon -ssi kenapa kau tidak memberi tahu ku kalau Jeka-ssi adalah Minhyeok-ssi?"

"Karena kau tidak perlu tau."

Vara membuang nafas kesal.

Setelah kejadian beberapa jam lalu, akhirnya Vara bisa bertanya langsung mengapa identitas asli Jeka dirahasiakan darinya. Pada saat Ezar, Eshal dan Seohyeon menyidang Vara dan Joohyeon, gadis itu hampir tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Hati dan pikirannya memikirkan Jeka, ah- maksudnya Minhyeok.

"Aku benar-benar tidak menyangka, seperti mimpi!-Aduh!" refleknya karena mendapat sebuah jitakan dari Joohyeon.

"Jika jitakan ku terasa sakit, berarti ini bukan mimpi."

"Joohyeon -ssi!"

Joohyeon tertawa melihat wajah kesal Vara, "Kau pasti bahagia, kan?" tanya Joohyeon.

"Bahagia untuk apa?"

"Karena kau akan segera kembali ke tempat asal mu dan sudah berinteraksi secara langsung dengan Minhyeok. Walaupun tanpa kau sadari."

Vara tersenyum dan mengangguk, "Kau benar,"

"Aku bersyukur karena tadi Seohyeon bisa memahami ku." lanjut Joohyeon, "Dia sempurna."

Joohyeon berkata hal itu karena pacarnya tidak menuntut penjelasan lebih setelah Joohyeon menjelaskan alasan mengapa dia memeluk Vara. Seohyeon langsung percaya, dia memberikan senyum tulus dan berkata bahwa juga bisa merasakan apa yang Joohyeon rasakan.

Vara menimpali ucapan Joohyeon, dia berkata bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti memiliki rahasia tersembunyi. Rahasia itu secara ajaib tersembunyi rapih karena Tuhan berbaik hati untuk menutupinya.

"Jadi, kapan kau akan pulang ke Indonesia?"

"Mungkin sekitar dua minggu lagi, aku akan menemani kak Ezar di lokasi pemotretan sekaligus sebagai pengganti liburan ku."

"Bagus."

"Maksudnya?"

"Dengan begitu aku bisa membalas kebaikan mu."

"Tidak usah. Aku membantu mu tanpa mengharap balasan."

"Kalau begitu, anggap saja sebagai awal pertemanan kita."

***

Kafetaria di lantai atas menyuguhkan beningnya kolam renang serta terpaan angin lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kafetaria di lantai atas menyuguhkan beningnya kolam renang serta terpaan angin lembut. Siang itu, Vara duduk di kursi menghadap kolam renang bersama Minhyeok. Keduanya menikmati makanan dan minuman masing-masing.

"Terima kasih sudah mau membantu ku Jek- ah maksud ku Minhyeok-ssi. Kenapa aku tidak bisa mengenali mu?"

Minhyeok tertawa, "Berarti kamuflase ku berhasil." dia tersenyum memperhatikan pemandangan sekitar.

Vara lebih diam, dia merasa setiap pergerakannya diawasi Minhyeok. Kenyataannya tidak, itu hanya asumsi Vara karena menyimpan rasa kagum pada laki-laki di hadapannya ini.

Hortensia, Tergantung Pada Tingkat pH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang