2. Similarities

192 27 3
                                    

Begitu Vara tiba di Rooftop, dia melihat Joohyeon sedang berbicara dengan seseorang di sebrang telfon. Gadis itu memilih berdiri jauh di belakang Joohyeon, dia tidak mau menguping pembicaraan laki-laki itu. Setelah Joohyeon selesai menelfon, dia segera berbalik dan mendapati Vara yang berdiri kaku dengan kepala tertunduk.

"Cepat kemari!" seru Joohyeon, lalu Vara segera menghampiri dia yang sudah duduk pada salah satu kursi dekat gazebo.

"Tadi aku menelfon kekasih ku. Dan ternyata kalian tertukar gara-gara menggunakan baju dan gaya rambut yang sama."

Vara mengangkat kepalanya dan menatap Joohyeon dengan ekspresi campur aduk. "Maksud mu?"

"Pacarku sekarang dengan saudara mu, dan kau dengan ku."

Mata Vara kian membulat mengetahui fakta itu, dia masih menatap mata Joohyeon yang juga menatapnya. Gadis itu masih tidak menyangka, bisa-bisanya hanya karena baju dan gaya rambut yang sama mereka bisa tertukar.

"Jangan memandangku seperti itu."

Dengan segera Vara mengalihkan pandangannya, lalu meminta maaf pada Joohyeon. "Apa kakak ku mengatakan sesuatu? Dia pasti sangat khawatir sekarang." tanya Vara cemas.

"Kau tenang saja, aku sudah meyakinkannya bahwa kau baik-baik saja. Dia berpesan supaya kau tidak meninggalkan salat dan jaga dirimu." Vara mengangguk mendengar jawaban Joohyeon. Dia kini sudah sedikit lega.

Beberapa saat kemudian manajer Kang-manajer dari Joohyeon- datang dengan membawa laptop, setelah Joohyeon berterima kasih manajer Kang segera pergi. Joohyeon kemudian segera membuka laptopnya, jarinya bergerak lincah seperti ketika dia menari di atas panggung. Setelah jarinya berhenti bergerak, dengan isyarat tangan dia memerintahkan Vara untuk duduk di sebelahnya.

Dengan sedikit gugup gadis itu menuruti perintah Joohyeon. Vara menyunggingkan senyum merekahnya saat melihat wajah kedua kakaknya di layar Laptop Joohyeon.

"Kak Eshal!!!" seru Vara bahagia, lalu dia juga menyapa sang kakak laki-laki.

"Vara... Kamu baik-baik aja kan? Kami di sini khawatir banget dek." kata kak Eshal dengan raut wajah khawatir, dia berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

"Kakak gak usah khawatir," jawab Vara dengan bahasa yang sama pula. Gadis itu menunjukkan senyum terbaiknya pada kedua saudaranya, "Lihat, aku baik-baik aja kan?" Eshal tersenyum haru sambil mengangguk. Dia lega sekali melihat adiknya dalam keadaan baik-baik saja.

Setelah Sinagar bersaudara melepas rindu, Joohyeon segera mengambil alih pembicaraan. Laki-laki itu tidak mau berlama-lama mendengarkan pembicaraan menggunakan bahasa yang tidak dia mengerti sama sekali.

Leader dari Boy grup MillionV itu langsung berbicara pada intinya mengapa dia mengajak melakukan skype. "Kita semua sudah tau mengapa hal ini terjadi." mulai Joohyeon menggunakan bahasa Inggris.

"Ya, lalu kapan kita akan menukar Vara dan Seohyeon?" tambah kak Ezar.

"Bagaimana saat kita melakukan sesi pemotretan?" usul Seohyeon pada Ezar. Namun sebelum Ezar menjawab Joohyeon menyelanya.

Dia langsung menatap tajam kekasihnya, namun itu hanya sebentar. Ketika dia mulai berbicara tatapannya berubah menjadi lembut, "Sayang, kau tidak ingat tujuan awal kita ke Busan?" peringat Joohyeon.

Dengan segera Seohyeon menepuk dahinya pelan, lalu kembali diam. Model cantik itu teringat akan tujuan awal dengan sang kekasih untuk ke Busan. Mereka berencana untuk menemui ibu Joohyeon sekalian liburan mengisi waktu libur sebelum bergelut kembali dengan padatnya jadwal.

"Begini saja, kami akan tiba di Busan dalam 3 hari. Itu karena aku harus kembali ke Lampung dulu untuk mengambil paspor serta keperluan lainnya, bagaiman?"

Hortensia, Tergantung Pada Tingkat pH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang