"Lisa?"
"Kenapa Jen?"
"Kemarin aku di ijinin sama Jaehyun."
"Hmm baguslah, aku mau lanjut tidur."
"Tapi--"
Tut..
Jennie menghela nafasnya kasar, Lisa selain hobi makan, hobi yang lainnya adalah tidur.
"Jen?"
Jennie menolehkan kepalanya, melihat sang suami sedang bersedekap dada, "kenapa?"
Jaehyun memayunkan bibir nya kedepan, Jennie yang melihat aksi suaminya itu melotot kaget.
Nyonya Jung menghampiri suaminya yang duduk di kasur mereka.
"Habis telfon sama siapa?" tanyanya mengintimidasi.
"Telfon Lisa."
"Masa sih?"
Jennie mengangguk cepat, "beneran tau ih."
"Yaudah sini peluk," Jaehyun merentangkan tangannya.
Jennie menghampiri Jaehyun, memeluk suaminya itu.
"Jen? Kira-kira kamu sudah hamil belum ya?"
Jennie memukul pelan lengan Jaehyun, "ini masih 2 hari setelah nikah Jae, masa langsung hamil sih."
Jaehyun mengendus-endus leher istrinya, "yaudah deh, nanti malem lanjutin buat dedek bayi lagi."
Jennie menghela nafasnya kasar, "Jae aku ke taman belakang dulu ya?"
"Ikut! Nanti kalau kamu jatuh gimana? Hati-hati ya, pegang tangan saya aja!"
Perempuan dengan rambut tergerai itu mengangguk lesu.
Jaehyun menggenggam tangan Jennie, "ayo ke taman sayang," ucapnya disertai senyuman manisnya.
Pipi Jennie memerah, suaminya ini lama-lama bisa membuatnya diabetes.
"Jen, kamu tau kan kalau saya mudah cemburu? Jangan sekali-kali buat saya cemburu ya Jen."
Jennie menoleh ke arah suaminya, "iya."
"Kalau ada masalah apapun jangan ninggalin saya sendirian ya Jen? Jangan pernah lepas dari pelukan saya. Saya gabisa lepas dari kamu," Jaehyun menatap lurus kearah depan.
Jennie mengangguk yakin, "iya, ga kayak biasanya kamu bicara gini."
"Kita kan sudah jadi suami istri, jadi saya harus beri petuah-petuah untuk kamu, barang kali kamu lupa dengan kesepakatan kita untuk tidak saling meninggalkan."
"Iya Daddy."
Jaehyun tertawa, "bucin banget sama kamu Jen," ucapnya sambil mencubit hidung sang istri.
"Ahhh jangan dicubit, sesak tau."
"Iya-iya maaf," dia mengeratkan genggaman tangan keduanya.
Kedua nya duduk dibangku.
Jaehyun menaruh kepala istrinya di pundaknya.
"Jen mau punya anak berapa?"
"Satu atau dua aja."
"10 mau ga Jen?"
Jennie melebarkan matanya, lalu mencubit lengan suaminya dengan kesal.
"Gamau, sakit tau, yang ngelahirin kan aku."
"Kalau kamu yang hamil sama ngelahirin sih gapapa," ucapnya dengan kesal.
"Tapi buatnya enak kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH CEO
FanfictionJaehyun × Jennie Sequel of Dream Disarankan baca Dream dulu Desk: Keseharian Jaehyun dan Jennie menjalani bahtera rumah tangga, tentang keposesifan CEO Jung terhadap isterinya yang bermata kucing. Hingga segala permasalahan yang akan mereka hadapi...