Part 1

41 7 0
                                    

Playlist : Levanter ~ Stray Kids

Selamat datang di cerita fantasi pertamaku!!
Gk ada bayangan mau lanjutin cerita ini sebenernya, tpi ini tangan nih...gk bisa diajak kompromi sih😂

Pgnnya ngetik mulu, apalagi klo ide lgi ngalir terus, bisa lanjutin cerita ini kyknya....

Okelah, intinya nikmatin cerita ini yh...
Jn lupa pencet vote & komen tempat kalian baca cerita aku ini

Tandai typo-nya yh!

Happy Reading!




Melisa mengerjapkan kedua matanya menghalau sinar matahari yang masuk dari celah gorden. Kedua matanya terbelalak saat menatap langit-langit ruangan yang diyakininya bukan langit-langit kamarnya. Dia segera bangkit dari baringannya menatap sebuah ruangan mewah yang terasa asing dimatanya. Dia semakin terkejut saat dia menatap bayangan dirinya yang mengenakan gaun sutra berwarna putih dan rambut coklat berkilau yang tergerah hingga punggung.

Keterkejutannya kembali menghampirinya saat melihat seorang gadis dengan wajah berantakan yang tertidur dibawah ranjang tempatnya terbangun tadi.

Tempat apa ini? Seingatku aku mengalami kecelakaan tunggal saat akan pergi ke kantor. Lalu, mengapa aku ada ditempat asing ini?

Terlalu sibuk dengan pikirannya yang bertanya-tanya tentang keberadaan dirinya, Melisa tidak menyadari jika gadis yang tertidur tadi akhirnya membuka kedua matanya yang sembap dan membengkak.

"Tuan Putri?!”

Melisa tersadar setalah mendengar suara serak milik gadis tadi. Dia menoleh menatap bingung ke arah gadis yang memanggilnya ‘Putri’ bingung.

Kenapa aku dipanggil ‘Putri’? Dan siapa gadis ini?

“Kamu siapa?” tanya Melisa bingung.

“Tuan Putri, Anda lupa dengan saya?! Apa luka Anda begitu parah sampai Anda melupakan saya?!” kedua mata gadis itu sudah berlinangan air mata.

“Eh? Ah….itu….” Melisa bingung sekaligus kasihan menatap gadis itu yang kini menangis sesenggukkan.

“Saya Nhirisa Tuan Putri, pelayan Anda sedari kecil. Saya yang menemani Anda selama ini, apa Anda benar-benar melupakan saya?” gadis bernama Nhirisa itu menatap sedih ke arah Melisa.

Melisa yang tak tahan dengan suara bergetar milik Nhirisa akhirnya menyahut,”Ah…Nhirisa! Iya! Aku mengingatmu, tadi aku masih sedikit kurang sadar karena itu aku bertanya siapa kamu!”

Tangisan Nhirisa akhirnya perlahan terhenti setelah mendengar jawaban dari Melisa.

“Syukurlah jika Tuan Putri mengingat saya. Saya lega mendengarnya. Tapi sebaiknya Anda beristirahat kembali untuk menyembuhkan luka di tubuh Anda,” ucap Nhirisa seraya bangkit dan sedikit membungkuk ke arah Melisa.

Melisa sendiri masih dengan kebingungannya, menatap Nhirisa lekat membuat pelayan tersebut menundukkan kepalanya.

“Itu…..sebenarnya apa yang terjadi padaku? Aku sedikit lupa dengan kejadian yang terjadi padaku,”

Queen AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang