16

383 34 7
                                    

Satu minggu berlalu sejak mereka menghadapi jaehyun dengan tangan amatiran mereka.

Di pagi hari saat seharusnya mereka sudah memulai kelas, saat ini mereka berada di tempat biasa mereka berkumpul untuk mengadakan rapat. Dengan yoongi dan seokjin yang mengenakan perban di tangan dan kaki mereka.

Naeun menoleh ke belakang untuk mengajak namjoon berbicara.

"Namjoon." Panggilnya,

Namjoon mengangkat alisnya sambil menatap naeun kemudian memajukan sedikit kepalanya untuk mendekat pada naeun.

"Akhir-akhir ini kita sibuk sampai lupa dengan proyek yang sedang kita kerjakan. Jadi bagaimana? Haruskah aku membuat jadwal mulai sekarang?" Ujar naeun. Wajahnya tampak sedikit khawatir.

Namjoon mengangguk sekali.
"Buat saja. Pekerjaanku untuk sementara ini juga dipegang oleh sekretarisku jadi aku akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan kalian."

"Oke." Jawab naeun singkat sambil tersenyum. Sampai jungkook bersuara sedikit lebih besar untuk membuka obrolan.

"Menurut kalian kenapa si jaehyun itu tidak menitipkan seluruh uangnga pada kekasihnya?? Kan ada yang lebih dekat kenapa dia memilih memberikan sebanyak itu pada BIN?" Yaa jungkook terlihat sangat bersemangat untuk membicarakan seseorang. Sepertinya waktu seminggu cukup baginya untuk menyembuhkan dirinya.

Namjoon menoleh, melirik pada jungkook.
"Dia tau ada denda yang harus dia bayar."

Jungkook tampak terkejut.
"Hah?? Denda??"

Taehyung menyikut perutnya.
"Dasar bodoh. Begitu saja kau tidak tau, dia kan selalu membunuh ditempat umum. Kemudian membuat kekacauan pada publik. Dia harus membayar untuk kekacauan itu." Jelas taehyung kemudian dia menyilangkan tangan nya di atas dada sambil tersenyum sombong.

Jungkook tampak sinis menatapnya. Kemudian beralih untuk menatap namjoon kembali.
"Benarkah hyung?"

Namjoon tersenyum lebar lalu mengangguk.
"Ya, benar."

Taehyung tampak mencubit pelan nipple jungkook.
"Kau sudah kuberi tahu!"

Jungkook terkejut, dia melindungi dadanya dengan kedua tangan sambil memprotes taehyung dengan berteriak. Tolong itu bagian yang sangat sensitif.

Sementar yang lain di ruangan itu tampak tertawa renyah. Dan tak lama kemudian guru mereka memasuki ruangan untuk memberikan sedikit informasi.

"Ssaem tidak akan berkata banyak, kalian sudah banyak ketinggalan pelajaran. Yah, menjadi pahlawan setidaknya harus pintar kan?" Jelasnya sambil menatap taehyung di akhir kalimat. Senyumnya sedikit mengembang saat taehyung memicing. Lalu melanjutkan kembali perkataan nya.

"Untuk saat ini sepertinya kalian tidak akan ada misi sampai 1 minggu kedepan. Jadi selama itu setidaknya kalian harus belajar dengan giat dan taehyung, kau tetap harus pergi ke lab setiap istirahat untuk belajar mengendalikan kekuatan mu."

"Ya, ssaem." Jawab taehyung singkat.

"Oke, dan kalian juga akan tetap berlatih di lapangan belakang setiap sore sampai matahari terbenam seperti biasa." Joohyuk menatap anak-anak didiknya.
"Paham kan?"

Mereka mengangguk serempak.

"Oke kalau begitu kalian kembali ke kelas masing2. Ssaem juga harus bekerja."

Joohyuk tersenyum kemudian membungkuk dan meninggalkan ruangan. Mereka membungkukkan kepala serempak lalu bubar meninggalkan bangku mereka.

Taehyung merangkul jungkook yang masih agak jijik padanya untuk bersama kembali ke kelas mereka. Begitu juga dengan jimin, namjoon, yoongi, hoseok dan naeun yang kembali ke kelas mereka bersama dengan naeun yang memeluk kuat leher yoongi sambil berbincang dengan senyuman lebarnya. Sementara seokjin sudah berbelok untuk pergi ke kelas yang berbeda.

Inside Of Us "Something We Never See"  [ slow update 🙏 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang