24

160 9 0
                                    

"hyung kau darimana saja?!" jungkook mengguncang tubuh hosoek yang sedang berjalan sambil melamun. "hyung?!!" 

hosoek terkejut dan kembali pada kesadaran nya. 

"hah? ah.. tidak-tidak aku hanya berjalan-jalan sebentar dengan shofiyya tadi. melihat-lihat desa." jawab hosoek dalam satu kali nafas. 

jungkook menatapnya dengan cemas. "kau yakin?" 

hoseok menjawabnya dengan mengangguk tegas. 

"baiklah, sebaiknya sekarang kau istirahat dulu hyung. malam ini kita memutuskan untuk pulang." ujar jungkook 

hosoek terkejut, "pulang?! maksudmu kembali ke atas?!" 

jungkook mengangguk. "iya."

"kenapa malam-malam?" tanya hoseok keheranan. siapapun juga akan heran dengan kalimat jungkook. 

"untuk memastikan agar tidak ada yang mengawasi kita saat kembali." jawab jungkook

"sebentar-sebentar, aku tidak mengerti." seru hoseok lalu dia berlari dan menemukan namjun sedang duduk sambil menendang-nendang angin.  

"jun? kita akan pulang malam ini?" tanya hosoek sambil duduk disamping namjun. 

namjun menoleh dan menatap hoseok. "iya. darimana saja kau?" 

"tidak penting. kenapa pulang tiba-tiba?" 

"ya kita harus pulang. jungkook masih memiliki orang tua. mereka pasti khawatir. aku juga masih memiliki banyak hal yang harus ku urus." 

hoseok diam sejenak untuk berpikir. namjun benar. tapi dia masih belum mengerti. 

"kenapa malam-malam? kita bisa saja pulang baik-baik kan?" 

namjun menghela nafas. "kita harus pulang tanpa diketahui siapapun yang ada di atas sana. rencananya begitu, dan kita akan langsung pulang ke korea bersikap seperti biasa lagi seolah tidak terjadi apa-apa. kuharap semuanya sesuai dengan rencana."

hosoek tampak memasang wajah tegas tiba-tiba. "jadi, kita akan bungkam tentang tempat ini?" 

namjun menatap hosoek dengan ekspresi terkejut. "tentu saja. menurutmu bagaimana?" 

hoseok memalingkan wajahnya dari namjun. tatapan nya kosong dan wajahnya sedikit menampakkan kekecawaan. bukan kecewa karena kalimat namjun. tapi kekecewaan akan kenyataan kalau dia dipaksa harus melupakan tempat ini dan dan jangan pernah lagi mengunjunginya. sepertinya pikiran untuk menikahi shofiyya akan terkubur dalam-dalam. ya, baru saja bertemu dan dia sudah berpikir sejauh itu. 

                                                                                           ~000oo000~

malam tiba, mereka semua sudah bersiap. hanya saja, hoseok sejak tadi terganggu dengan tatapan ngeri taehyung kepadanya. entah kini apa salahnya pada bocah itu. 

sementara itu, taehyung dipenuhi rasa penasaran. sejak tadi dia menatap tangan dan wajah hoseok secara bergantian. dia sangat ingin tahu, tapi dia juga takut dengan apa yang akan dia ketahui. dia takut semua dugaan dan pikiran-pikiran jeleknya benar. tapi dia lupa, kalau dia memiliki naeun di sisinya. gadis itu menggenggam tangan taehyung yang tampak gelisah itu, lalu tersenyum lembut saat taehyung menatapnya. perasaan itu sedikit menenangkan pikiran taehyung.

"baiklah." seru namjun setelah selesai berdiskusi dengan bara. "sesuai rencana yaa.., taehyung dan naeun lebih dulu, lalu kalian berjaga di atas tapi tetap berkomunikasi dengan jimin." 

naeun mengangguk dengan tangan yang semakin kuat menggenggam taehyung yang membuat jimin gelisah melihatnya. 

jimin mengencangkan lipatan tangan diatas dadanya. lalu menggigit bibirnya untuk mengalihkan perhatian. kemudian mereka mulai berjalan ke bukit tempat mereka terjatuh. setelah sampai disana,  baru bara memberikan barang-barang yang dia lucuti kemarin. seperti baju anti peluru dan walkie talkie. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inside Of Us "Something We Never See"  [ slow update 🙏 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang