Pesan Terakhir

10 1 0
                                    

"Tapi untuk jatuh kedua kalinya, kita gak tau Elberis. Apakah aku bakal memilih menjadi bodoh dengan biarin hati aku jatuh lagi ke kamu, atau aku gak bisa mempertahankan apapun yang ada diantara kita"

- Arjuna Finds Me-

Kini, lorong rumah sakit itu dipenuhi oleh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini, lorong rumah sakit itu dipenuhi oleh banyak orang. Kedua orang tua dari Elberis dan Ariana, tengah menunggu kedua anaknya untuk sadar. Agil dan Geo saling terdiam, berdiri menyandarkan punggung keduanya di dinding rumah sakit yang dingin. Magenta yang baru saja datang, duduk di samping Gita, sambil menguatkan gadis yang hanya diam dengan tatapan kosong yang mengarah ke pintu ruang penanganan. Hatinya dilanda rasa takut dan kalut. Sejujurnya, Gita ingin sekali menangis melihat betapa hancurnya keadaan Elberis tadi sebelum lelaki itu kehilangan kesadarannya. Tapi semua rasa sedihnya seolah menumpuk dan menggunung, sehingga untuk menumpahkan satu tetes air mata pun ia tak mampu.

"Keluarga pasien,..." seorang perawat hadir dari pintu ruang penanganan yang baru saja terbuka.

"Iya, sus. Saya orang tuanya" jawab papa Elberis, melepas rangkulannya dari ibu lelaki itu.

"Dokter akan menjelaskan keadaan anak bapak di ruangannya. Mari, ikut saya pak" ucap wanita dengan pakaian serba putih itu kepada papa Elberis.

"Baik suster" pria paruh baya itu sejenak menoleh ke arah istrinya kemudian mengangguk dengan senyum tegar, dan berlalu pergi. Tinggalah mama Elberis bersama dengan keempat orang yang seumur dengan anak sulungnya itu. Wanita itu sudah berhenti menangis, meski masih terlihat guratan-guratan kesedihan di wajahnya.

"Tante..." panggil sebuah suara. Seorang gadis berdiri tepat di hadapan wanita itu. Wanita itu menengadah. Melihat Magenta yang perlahan mengulurkan tangannya menyentuh pundak wanita itu.

"Tante yang kuat yah,..."

"Elberis bakal baik-baik aja kok. Ariana, semoga sebentar lagi dia juga sadar" ucap Magenta lembut lalu duduk di samping wanita itu. Hingga akhirnya hanya kesunyian yang ada di sana, menunggu kabar mengenai kondisi Elberis dan Ariana yang belum juga sadar.

Sementara di ruangan serba putih, seorang dokter kini berhadapan dengan papa Elberis. Ia menerangkan kondisi dari Elberis yang tidak sedang baik-baik saja.

"Gimana dok, keadaan anak saya?" tanya papa Elberis.

"Anak bapak hanya sedikit kelelahan. Kondisinya drop, ditambah dengan dehidrasi"

"Saya sarankan untuk anak bapak dirawat inap selama satu malam di rumah sakit,"

"Agar mendapat perawatan intensif. Besok, boleh langsung pulang setelah keadaanya membaik" jelas dokter tersebut kepada papa Elberis. Papa Elberis mengangguk, mengiyakan saran dokter akan kondisi putranya itu.

Di sebuah ruangan dengan nuansa yang sama, dan dengan aroma antiseptic yang menguar, Ariana mulai mengerjapkan kedua matanya. Mengumpulkan kesadarannya, setelah rasa sakit yang sedikit menyerang bagian kepalanya. "Gue dimana sih?" ucapnya lirih. Ia melihat ke samping kiri dan kanannya. Ruangan tersebut kosong, tidak ada siapapun yang menunggunya di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arjuna Finds MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang