Kembalinya Magenta

44 4 1
                                    

_____________________________________________________________________________

"Terlampau sia-sia untuk mengejar sesuatu yang tak ingin dikejar. Dan terlampau bodoh untuk berjuang untuk sesuatu yang tak ingin diperjuangkan"

-Gita Tavisha-

_____________________________________________________

Luluh. Satu hal yang tak bisa ia dapati lagi dari Gita. Kalau dulu segala hal yang ada pada Elberis adalah segalanya buat Gita, kini hal itu terjadi pada Elberis. Roda memang selalu berputar.Sejujurnya, semua hal yang dikatakannya,bukanlah sekedar kata-kata manis. Yang mungkin dulu sering ia umbar pada Gita,dan berujung pada luka yang ia torehkan.

"Kamu lihat kan,aku sekarang gimana?"

"Apa kamu ngerasa kalau aku udah ngak jadi diri aku lagi sekarang,..."

"Dan itu lebih baik" sergah Gita langsung tanpa mendengar kelanjutannya.

"Maksud kamu?"

Gita berbalik. Dengan keadaan yang benar-benar kacau, ia meronta untuk lepas dari dekapan Elberis. "Karena diri lo yang sekarang, jauh dari kata pencitraan sama obsesi" tukas Gita sambil menatap Elberis dalam di matanya.

"Dan kalaupun lo berubah saat ini. Jangan pernah lo bilang kalau ini semua gara-gara gue,"

"Tapi ini semua karena Magenta. Dia benci sikap lo yang dulu, untuk itu lo berubah..." ujar Gita panjang sambil menyeka sisa-sisa air mata di pipinya.

"NGAK. Lo ngak tau apapun soal perasaan gue"

"Dan gue ngak mau tau" jawaban yang menohok yang Gita berikan pada Elberis. Belum lagi nadanya yang dingin dan sangat ketus.

"Kamu egois" ujar Elberis.

"Egois? Lo bilang gue egois?" kini Gita menaikkan nadanya sambil menunjuk Elberis dengan jari telunjuknya.

"Seharusnya lo berkaca diri!!" ucapnya tegas.

"Gue,apa lo yang Egois?" sambungnya.

"Lo jadiin gue pacar lo, sementara hati lo milik orang lain"

"Lo jadiin gue pelampiasan lo, waktu Magenta nolak lo dan lebih memilih bang Agil"

"Sampai akhirnya. Gue yang lo jadiin objek balas dendam lo, sementara gue ngak tau apapun soal lo sama bang Agil" ujar Gita setengah berteriak.

"Karena sifat lo yang pencitraan itu. Yang mentingin ketenaran lo. Lo jadi ngak bisa sportif,"

"Buat nerima,...KALAU LO NGAK ADA APA-APANYA DIBANDING BANG AGIL" teriak Gita pada akhirnya sambil mendorong Elberis untuk menjauh.

Ia mengambil sepatunya yang tergeletak di lantai, lalu pergi melewati Elberis yang menegang dengan rahang yang mulai mengeras. Urat-urat lehernya,tercetak menahan gejolak amarah karena perkataan Gita.

"You know? you are the loser, boy"

"Pantes, Magenta lebih milih abang gue" bisikan sinis dari Gita terdengar tepat di di telinganya. Terngiang-ngiang bahkan setelah gadis itu pergi meninggalkannya sendiri.

Arjuna Finds MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang