That Story

478 65 17
                                    

Seoul, 16 September 2001

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, 16 September 2001

Langit merintihkan airnya menutup cahaya, menemani sekelompok orang berpakaian hitam yang tengah berduka.

Tanpa suara banyak dari mereka menitihkan kesedihan, menyiratkan kepedihan akibat perginya sang tuan dan istri untuk selamanya.

Namun seorang anak kecil hanya memandang kosong pada dua nisan didepannya. Mata hitam nan kosong itu tidak menggambarkan apapun pada orang-orang yang sedang menatapnya sendu, nihil mereka tidak bisa menebak apapun yang ia rasakan.

Chanyeol kecil pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata, sedangkan mereka yang ditinggalkan menatapnya sendu bersimpati atas kematian kedua orang tuanya.

Bahkan ia tidak akan merengek ataupun repot-repot untuk menangis seperti apa yang dilakukan anak pada umurnya.

Takaan ada yang berbeda setelah ini

Bahkan kalian sudah meninggalkanku disaat kalian hidup.

Tidak ada yang berbeda bahkan jika kalian mati sekalipun.

Seidaknya ujaran kebencian namun luka itu cukup menjadi penyemangat.

Mereka yang tidak pernah ada hanya untuk sekedar menyambut nya pulang dari sekolah dengan sebuah ucapan sayang, memanjakannya saat nilainya tinggi, atau pelukan sebelum tidur yang selalu ia inginkan.

Ia tidak bodoh untuk mengerti bahwa kematian ayahnya akan membawa bahaya bahkan kematian yang terlampau dekat untuk dielak. Semua situasi ini terus mendorongnya agar lebih dewasa dari umurnya, memaksa melupakan kenyataan dia hanyalah anak berumur 9 tahun.

Dan kini harta, pekerjaan, pesuruh, musuh, dan aset seluruh kekayaan ayahnya akan dia pikul seorang diri.

Bukankah itu yang harusnya ia lakukan? Mengambil alih kepemimpinan mafia Korea dan bertahan hidup.

Setidaknya untuk sekarang dia masih bisa bernafas. Tidak akan melibatkan hati atau perasaan ia akan tetap bertahan hidup.

*
*
*
*
*

Distrik Gangnam, 14 Febuari 2017

Riuh dan dentuman musik menyamarkan suara - suara disekitar, gemerlap lampu dan banyaknya para penikmat dunia malam pun masih sibuk memuaskan hasrat mereka. Siapa yang tidak mengenal klub ini, salah satu klub ternama yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang berdompet tebal dengan hobi menghamburkan uang mereka, hanya untuk sekedar segelas minuman dengan harga juta won.

Iya benar.. Sudah hal lumrah bagi club dan pub di gangnam yang telah dikenal dunia karena perbelanjaan dan club mewahnya.

Sebuah ruangan ekslusif dengan tirai rangkaian mutira emas yang menutupi entah bagaimana menampilkan beberapa pria berjas yang tampak sibuk dengan perempuan penghibur menemani mereka, jangan lupakan penari tiang yang sudah bugil meliukan badan moleknya erotis. Seorang perempuan berjalan memutar pada setiap pria dengan membawa nampan dengan serbuk kokain diatasnya, kegilaan jawabannya ketika mereka menghirup bubuk itu.

REWIND✔️ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang