Happy Reading...
“Mark, ayolah.” Mina akhirnya kehilangan kesabaran ketika Mark terus mondar-mandir dengan panik sembari menempelkan ponsel di telingannya menghubungi seseorang.
“Bukankah sudah kukatakan untuk membiarkannya? Aku sudah kembali dan kau tak perlu berurusan dengan pria jalang i…”
“KAU YANG JALANG!” Mark tampak berapi-api ketika dia berbalik menatap Mina.
“Kau kabur dengan laki-laki lain dan membuatku harus menanggung hutangmu pada Haechan. Dan sekarang kau kembali setelah pria sialan itu kehabisan uang dan mencampakkanmu? KAU YANG JALANG, KANG MINA-SSHI...”
Perempuan itu mendengus tak habis pikir. “Kau berani membentakku sekarang? Sebegitu hebatkah pengaruhnya padamu sampai kau jadi seperti ini padaku? Baik, aku akui aku memang bersalah tentang hal itu. Tapi sekarang aku sudah kembali, Mark.”
Mina melangkah menghampiri Mark ketika tangannya menangkup kedua pipi pria itu dengan lembut. “Sekarang biar aku yang menyelesaikan semuanya.” Mina semkin mendekatkan wajahnya ketika dia mengusap lembut bibir pria itu dengan ibu jarinya. “Biarkan aku yang auwch…”
Gadis itu jatuh terduduk ketika Mark tiba-tiba menghempaskannya dengan keras. “Silahkan saja jika kau mau menyelesaikan urusan hutangmu itu dengan Haechan. Tapi aku juga punya urusan lain dengannya. Sekarang keluar dari tempat ini dan jangan pernah kembali lagi.”“Tapi, Mark. Aku harus tinggal dimana kalau kau menyuruhku pergi?” Mina tampak kelabakan ketika Mark menariknya menuju pintu. “Kau tahu bukan bahwa apartment lamaku sudah terjual? Lalu dimana aku harus tidur malam ini jika kau mengusirku.”
“Kau kira aku peduli?” Mark tersenyum miring sebelum melemparkan koper dan tas gadis itu lalu membanting pintu dengan keras.
==PASSION==
“Jadi dia benar-benar kembali?” Jaemin menatap tak habis pikir mendengar penuturan Haechan. “Bagaimana mungkin?”
“Perempuan murahan sepertinya pasti akan selalu kembali pada pria selugu Mark jika dia sedang dalam masalah.” Renjun menjawab sambil tetap fokus memperhatikan deretan koleksi mewah Haechan. Pria itu kemudian bergerak membuka salah satu etalase tersebut lalu meraih sepasang sepatu di dalamnya dan mencobanya. “Lalu apa rencanamu setelah ini?”
Haechan hanya duduk di meja bar sembari memutar jari telunjuk di bibir wine glassnya. Pria kecil itupun tersenyum menang ke arah minuman-minuman mahal yang tertata rapi di seberang meja. “Apa lagi? Tentu saja menunggu pria bodoh itu menemuiku.” Katanya melirik tenang ponselnya yang dari tadi terus bergetar.
“Lalu membuatnya memohon padamu untuk tidak salah paham lagi? Kau terdengar seperti kisah opera sabun murahan yang selalu di tonton oleh eommaku saat ia sedang berada di rumah.” Jaemin memutar bola matanya jengah.
“Hey, sepertinya itu menarik.” Renjun tiba-tiba berbalik memperlihatkan senyum mahalnya. “Akan sangat menarik jika pada akhirnya kalian berdua benar-benar jatuh cinta satu sama lain.”
“Apa kau bilang?” Haechan menatap tajam pada teman baiknya itu.
“Aku setuju denganmu, Injun...” Jaemin ikut tersenyum mengejek ketika dia melangkah menuju salah satu kotak kaca dan meraih sepatu di dalamnya kemudian mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
=PASSION= [MARKHYUCK]
Romance"Jadi seperti itu caramu berteman?" Entah darimana tapi yang jelas Mark kini merasa kekesalannya semakin memuncak saat mengucapkan kalimat itu. "Menggerayangi tubuhmu lalu menciummu dengan bernafsu dan akhirnya berakhir di tempat tidur? Apa itu yan...